Sehingga konsensus atau kesepakatannya sejauh ini menghasilkan kesimpulan bahwa tidak adanya bukti untuk perubahan fitur virus, seperti penularan dan keparahan penyakit.
Baca Juga: Berawal dari Aduan Masyarakat hingga Pengedar Kabur, Begini Kronologi Penangkapan Dwi Sasono
Seorang ilmuwan dari Pusat Penelitian Virus MRC-Universitas Glasgow, Dr. Oscar MacLean menyanggah bahwa klaim dr. Zangrillo tak berdasarkan literatur ilmiah.
"Klaim ini tidak didukung oleh apapun dalam literatur ilmiah dan juga tampaknya cukup tidak masuk akal karena alasan genetik. Sebagian besar mutasi Covid-19 sangat jarang dan beberapa infeksi mungkin dilemahkan oleh mutasi tertentu," tambahnya.
Sehingga, menurut MacLean mutasi tersebut sangat tidak mungkin mengubah sifat virus pada tingkat nasional atau global.
Baca Juga: Arab Saudi Buka Kembali 90 Ribu Masjid, Warga: Saya Berkaca-kaca saat Dengar Azan, Terimakasih Tuhan
Sebelumnya, dokter senior Italia yang juga merangkap sebagai Kepala Rumah Sakit San Raffaele Milan mengklaim virus corona melemah drastis usai secara klinis tak ditemukan lagi di Italia.
"Pada kenyataannya, virus (Covid-19) secara klinis tidak lagi ada di Italia," ujar Zangrillo sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman INews.
Bahkan, pernyataan milik dr. Zangrillo pun didukung oleh teman seprofesinya di rumah sakit San Martino, Genoa.
Baca Juga: Semburan Api Matahari Terbesar Sejak 2017 Jadi Tanda Aktivitas Minimun Akan Segera Berakhir
Artikel Rekomendasi