Network
PR PANGANDARAN - Pandemi Covid-19 menyebabkan seluruh rumah praktik seksual atau bordil ditutup sementara waktu guna menekan angka penyebaran virus corona.
Hal ini lantaran beberapa waktu lalu peneliti mengungkap adanya potensi tinggi penularan virus corona melalui hubungan seksual usai ditemukan Covid-19 dalam sperma pria positif.
Keputusan Pemerintah Jerman mendapat reaksi pertentangan dari para Pekerja Seks Komersial (PSK), mereka menggelar aksi unjuk rasa atau demo di luar gedung parlemen Jerman pada Jumat, 3 Juli 2020.
Baca Juga: Kalung Antivirus Corona ala Kementan: Klaim Bisa Bunuh 42 Persen Covid-19 Hanya dalam Waktu 15 Menit
Dikutip PikiranRakyat-Pagangandaran.com dari situs AFP pada Sabtu, 4 Juli 2020, puluhan PSK dalam aksinya membawa boneka seks, memakai payung merah dan membawa poster bertuliskan 'Biarkan Kami Bekerja'.
Perlu diketahui, pemerintah Jerman telah melegalkan praktik prostitusi bagi para PSK sebagai bentuk profesi guna mencari nafkah.
Namun, aktvitas PSK dilarang sejak pertengahan Maret lalu. Asosiasi Federal untuk layanan Erostis dan Seks menyatakan bahwa situasi ini tidak dapat dipahami mengingat perkembangannya terjadi pada sektor lain.
Baca Juga: Girang Tunjukkan Sosok 'Suaminya' kepada Ari Lasso, Luna Maya Minta Kaus BTS Dipakai saat Manggung
Lebih lanjut, kepada AFP mereka mengungkap bahwa akibat pandemi Covid-19 para pekerja seks komersial diabaikan dan tidak diperhatian kesejahteraanya oleh pemerintah.
Menghimpun semua anggota asosiasi, mereka menekankan kepada pemerintah agar segera membuka rumah bordil, mengingat Swis, Belgia, Austria, Republik Ceko dan Belanda telah diperbolehkan buka kembali.
Artikel Rekomendasi