PR PANGANDARAN - Presiden Turki mengumumkan bahwa Hagia Sophia resmi beralih fungsi menjadi Masjid namun ikon agama Kristen akan tetap ada.
Hal tersebut diungkap oleh Pemerintah Turki yang menyebut bahwa keputusan ini tidak menjadikan Hagia Sophia eksklusif bagi umat islam saja, melainkan akan terbuka bagi seluruh kalangan baik muslim dan non muslim.
Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs RRI, Dengan berubahnya status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid, Edrogan mengatakan para pengunjung tak lagi membayar untuk masuk ke Hagia Sophia alias gratis.
Baca Juga: Begini Kronologi Anjing Pelacak Jenis K9 Berhasil Mengendus Bau Pembunuh Editor Metro TV
"Karena status museum telah berubah, kami membatalkan biaya masuk. Seperti masjid lainnya, pintu akan terbuka untuk semua orang. Dengan status yang baru, Haiga Sophia akan merangkul semua orang dengan lebih tulus," kata Edrogan seperti dilansir dari CNN pada Minggu (12/7).
Meski menuai protes dari dunia, Erdogan tetap mantap dengan keputusan yang telah diambil. Ia menyebut, keputusan ini ada ditangannya mengingat Hagia Sophia merupakan hak kedaulatan Turki.
"Tetapi cara Hagia Sophia akan digunakan berada di bawah hak-hak kedaulatan Turki. Kami menganggap setiap langkah yang melampaui menyuarakan pendapat merupakan pelanggaran kedaulatan kami," lanjutnya.
Baca Juga: Dokter Ungkap Virus Baru Bersumber dari Peternakan Ayam, Jadi Ancaman Pandemi Mematikan Selanjutnya
Keputusan Edrogan ini menuai banyak opini dari dunia internasional. Salah satunya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengaku kecewa atas keputusan Erdogan mengubah Hagia Sophia sebagai masjid.
Artikel Rekomendasi