Kobarkan Api Kekecewaan, Warga Lebanon Hanguskan Gedung Pejabat Diiringi Isak Tangis Penderitaan

- 9 Agustus 2020, 14:21 WIB
Unjuk rasa yang terjadi di Lebanon pasca ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut.
Unjuk rasa yang terjadi di Lebanon pasca ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut. /Al Jazeera/

PR PANGANDARAN - Duka akibat ledakan dahsyat Lebanon yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020 masih terasa hingga sekarang.

Ratusan orang dikabarkan tewas dalam insiden besar dunia itu, bahkan 300.000 mendapatkan luka yang cukup serius.

Masih dalam tahap penyelidikan, Otoritas Pemerintah Lebanon menyebut amonium nitrat adalah penyebabnya.

Baca Juga: Penembak Misterius Diduga Teror Hantui Warga Tangerang, Polisi: Terjadi di 3 Wilayah Serpong

Dilapokran Al-Jazeera, sekitar 2.750 ton amonium nitrat disimpan sejak 2014 dan tanpa ada penanganan khusus sehingga berpotensi menyebabkan ledakan dashyat.

Mendegar itu, warga Lebanon marah dengan sikap pemerintah dan sepakat menyerbu gedung-gedung pejabat di Beirut.

Bentrokan antara warga Lebanon dan Pasukan Keamanan Dalam Negeri (ISF) meletus pada Sabtu 8 Agustus 2020.

Baca Juga: Ratu Sinetron yang Kerap 'Pecat' Artis Lain, Nikita Willy Beberkan 'Aksi Nakalnya' Sebelum Hijrah

Puluhan ribu orang berusaha untuk menembus gedung Parlemen Lebanon dan meminta tanggung jawab pemerintah akibat ledakan nahas itu.

Para pemrotes turun ke jalan dan terlibat kerusuhan serta membakar gedung-gedung sisa ledakan mematikan yang terjadi pada Selasa. Sementara para polisi menembakkan gas air mata, peluru karet dan amunisi yang ditembakkan ke udara.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x