PR PANGANDARAN - Presiden terpilih AS, Joe Biden pada Senin, 16 November 2020 kemarin menggarisbawahi pentingnya sebuah negara untuk mendorong perjanjian pakta perdagangan bebas multilateral (FTA).
Hal tersebut sebagai upaya untuk menjaga Tiongkok dan lainnya agar tidak melakukan apa pun dalam hal perdagangan global.
Pernyataannya datang ketika Korea Selatan dan 14 negara lain di Asia-Pasifik menandatangani FTA baru, yang dikenal sebagai Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), yang jika diberlakukan, akan menjadi pakta perdagangan bebas terbesar di dunia.
Baca Juga: Hadir dalam Acara Pernikahan Putri Habib Rizieq, Bareskrim Polri akan Panggil Anies Baswedan
Kesepakatan itu ditandatangani oleh Australia, Tiongkok, Jepang, Selandia Baru dan semua 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Bersama dengan Korea Selatan, mereka membuat lebih dari 30% produk domestik bruto dan perdagangan dunia.
Dalam hal ini, Biden menyampaikan bahwa dirinya akan mempertimbangkan untuk bergabung dengan RCEP tersebut.
Baca Juga: Dinilai Abai Terhadap Agenda Besar Habib Rizieq, Dua Kapolda dan Kapolres Dicopot dari Jabatannya
"Saya telah berbicara dengan sejumlah pemimpin dunia ini dan saya memberi tahu mereka, 'Di bawah hukum, saya tidak dapat mulai berdiskusi dengan mereka'," ujarnya.
Artikel Rekomendasi