PR PANGANDARAN – Pemerhati budaya Indramayu, Supali Kasim, angkat bicara soal pelestarian kain tenun Junti Indramayu.
Pelestarian kain tenun Junti Indramayu sebagai salah satu warisan budaya daerah kini membutuhkan bantuan berbagai pihak.
Jumlah penenun kain tenun Junti Indramayu tersebut dikabarkan hanya tersisa 3 orang, demikian yang disampaikan Supali Kasim.
Baca Juga: Forum Indramayu Studi Gelar Bedah Buku, Meriahkan Hari Jadi Indramayu ke-494
Supali Kasim menyampaikan hal itu dalam kegiatan Bedah Buku Imajinasi Nusantara: Budaya Lokal dan Pengetahuan dalam Masyarakat Kontemporer.
Pria asli Indramayu itu membedah buku yang terbit berkat kerja sama Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK), Friedrich Ebert Stiftung (FES) Indonesia, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI.
Buku itu berisi kumpulan tulisan hasil lokakarya tentang lokalitas daerah, ada 4 tulisan tentang daerah Indramayu.
Baca Juga: Kadisbudpar Indramayu Ungkap Visi Misi Bupati Indramayu Bermartabat, Ingin Majukan Kebudayaan
3 di antaranya ditulis oleh orang Indramayu, salah satunya adalah Nurmaya yang menulis tentang tenun Junti tersebut.
Artikel Rekomendasi