Tak Pernah Terjamah Bantuan, Mak I'ah Hidup Prihatin di Gubuk Reyot Tanpa Listrik Bersama Cucunya

- 18 Mei 2020, 14:26 WIB
MAK I'ah saat berada di rumahnya yang reyot dan tidak layak dihuni, di Kecamatan Karangtengah belum lama ini. Bertahun-tahun hidup serba prihatin, tidak lantas membuat ia dan cucunya menerima bantuan di tengah pandemi Covid-19 ini.* /SHOFIRA HANAN/PR
MAK I'ah saat berada di rumahnya yang reyot dan tidak layak dihuni, di Kecamatan Karangtengah belum lama ini. Bertahun-tahun hidup serba prihatin, tidak lantas membuat ia dan cucunya menerima bantuan di tengah pandemi Covid-19 ini.* /SHOFIRA HANAN/PR /

PIKIRAN RAKYAT - Sosok Mak I'ah janda berusia 70 tahun yang tinggal bersama cucu perempuannya harus bertahan hidup di tengah Covid-19.

Meski tanpa serangan pandemi ini pun kehidupan mereka berdua jauh dari kata layak, tidur beralaskan samak dan beratap bambu, Mak I'ah harus rela gelap-gelapn malam hari tanpa listrik.

Hidup penuh keprihatinan di Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Mak I'ah merasa sedih karena selalu luput dari bantuan pemerintah.

Baca Juga: BERITA BAIK, Wilayah Jabar yang Tak Masuk Zona Merah akan Diizinkan Gelar Salat Idulfitri 1441 H

Padahal, ia mengatakan bahwa kehidupannya bersama cucu perempuan yang masih berusia lima tahun penuh dengan keterbatasan ekonomi.

Mak I'ah bercerita bahwa setelah suaminya meninggal dunia, ia hanya mengandalkan upah sebagai buruh serabutan yang jumlahnya tidak menetu.

Ia juga mengaku kerap merasa sedih ketika tetangganya yang lebih mampu darinya mendapat bantuan dari pemerintah, sedangkan Mak I'ah hanya pernah beberapa kali menerima beras miskin.

Baca Juga: Bima Arya Kaget, Warga Bogor Bentuk Lautan Manusia untuk Belanja Baju Lebaran saat Pandemi Corona

Menurut dia, tetangga yang mendapat bantuan tergolong lebih mampu darinya. Sementara dia dan cucunya, hidup prihatin sampai saat ini.

Gubuk reyotnya yang berada di tengah persawahan, seringkali bocor saat hujan turun. Belum lagi ketika malam hari,Mak I'ah terpaksa hidup dalam kegelapan tak ada listrik untuk menerangi.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x