Sulit Dicerna Logika! 3 Karomah Mbah Moen Saat Perjalanan Ziarah ke Makam Imam Syadzili di Mesir

22 Juli 2022, 20:33 WIB
Karomah Waliyullah Mbah Moen ketika melakukan perjalanan ziarah di Mesir. /

PANGANDARAN TALK - KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen adalah sosok ulama kharismatik yang semasa hidupnya memimpin pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang Jawa Tengah.

Banyak ulama yang memandang bahwa Mbah Moen bukan sekedar ulama biasa, tetapi sudah berada di level waliyullah atau wali Allah.

Begitu banyak karomah yang dapat dirasakan dan disaksikan langsung dari sosok KH Maimun Zubair.

Bahkan kewalian Mbah Moen itu diakui oleh para ulama besar tanah air, seperti Habib Luthfi bin Yahya dan KH. Mustofa Bisri.

Baca Juga: Di Luar Nalar! Inilah Tiga Karomah Mbah Moen, Ulama Kharismatik dari Tanah Jawa. Mobilnya melaju tanpa bensin

Terlebih kesaksian dari orang-orang terdekatnya, yang kerap menyaksikan langsung karomah dari Mbah Moen.

Tentu karomah itu ada pada diri Mbah Moen karena atas kesalehan serta ketakwaaannya kepada Allah Swt.

Maka tak heran jika puluhan ribu orang sengaja datang ke pondok Pesantren Al Anwar untuk mondok dan menimba ilmu agama dari KH Maimun Zubair.

Allah Swt telah memuliakan akhir hayatnya, di mana Allah mewafatkan Mbah Moen di tanah suci Mekkah, Arab Saudi pada saat menunaikan ibadah haji, pada hari Selasa 6 Agustus 2019.

Baca Juga: Inilah 4 Karomah Habib Luthfi bin Yahya, No 2 Sukar Dipercaya, Pernah Adu Kesaktian dengan Dukun

Lebih istimewanya lagi, Mbah Moen menghadap Sang Khalik saat hendak melaksanakan salat tahajud ketika itu.

Jenasah Mbah Moen kemudian dimakamkan di pemakaman Al Ma’la di Kota Mekkah, berdampingan dengan makam ahlulbait atau keluarga Nabi.

Makam Mbah Moen satu hamparan dengan makam ibunda dari Nabi Muhammad Saw Siti Aminah, kakek Rasulullah Abdul Muthalib, paman Nabi Abu Thalib dan istri pertama Nabi Muhammad Saw yaitu Siti Khadijah.

Dikutip Pangandaran Talk dari kanal YouTube Hidayah Ilahi Official, berikut salah satu karomah Mbah Moen semasa hidupnya, pada saat melakukan perjalanan jauh di Mesir.

Baca Juga: Lirik Sholawat Jibril Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan, Pembuka Pintu Rezeki yang Baik Dibaca Setiap Hari

1. Melompati Waktu

Saat itu Mbah Moen didampingi oleh Kyai Fadlolan Musyafa (kini pengasuh pondok pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang) yang tengah menimba ilmu agama di Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

Kiai Fadlolan kemudian diminta tolong oleh Mbah Moen untuk mengantarkan ziarah ke makam Imam Syadzili atau Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili (lahir di Ghumarah, Maroko, 1197 - wafat Humaitsara, Mesir, 1258).

Imam Syadzili adalah pendiri Tarekat Syadziliyah yang merupakan salah satu tarekat sufi terkemuka di dunia.

Namun permintaan Mbah Moen itu menimbulkan kebingungan bagi Kiai Fadlolan karena waktu yang dimiliki Mbah Moen sangatlah terbatas.

Baca Juga: Ibadah Menyembelih Kambing Ternyata Bukan Hanya Saat Idul Adha, Kata Habib Umar bin Hafidz

Betapa tidak, perjalanan menuju makam Imam Syadzili harus menempuh jarak kurang lebih 400 kilometer, dan harus menginap di tengah perjalanan.

Namun dengan keyakinan kepada Allah Swt dan ketakdziman kepada Mbah Moen, Kiai Fadlolan dengan tegas tetap mengiyakan permintaan gurunya, Mbah Moen.

Lalu disewanya sebuah mobil termasuk seorang sopir untuk mengantar Mbah Moen termasuk istrinya untuk berziarah ke makam Imam Syadzili.

Bukan hanya jauh, medan perjalanan darat itupun terbilang berat, yang biasanya ditempuh dalam waktu 7-9 jam.

Namun apa yang terjadi dengan perjalanan itu? Diyakini ini adalah karomah dari Mbah Moen, di mana waktu tempuh perjalanan sampai ke tujuan hanya 2,5 jam saja, yang tentu fenomena ini tidak akan bisa dipahami dengan nalar.

Baca Juga: Ingin Terhindar dari Mimpi Buruk? Bacalah Doa Ini Kata Syekh Ahmad Al Misri, Kebaikan akan Datang Kepadamu

Padahal selama di perjalanan beberapa kali mobil yang ditumpangi Mbah Moen harus beristirahat, makan dan shalat di beberapa tempat.

2. Menyembuhkan Orang Sakit dengan Air Putih

Masih dalam perjalanan itu, Kiai Fadlolan juga menceritakan karomah Mbah Moen lainnya, yakni menangani orang sakit dengan air putih, dan langsung berangsur sembuh.

Kejadian itu terjadi pada saat rombongan Mbah Moen mampir di sebuah musholla untuk shlat jamak takdim.

Seusai shalat, Mbah Moen beserta rombongan makan terlebih dahulu di sebuah warung makan sebelah musholla.

Saat menunggu pesanan, tiba-tiba seorang ibu pemilik warung menghampiri Mbah Moen sembari membawa sebotol air putih.

Ibu itupun meminta Mbah Moen mendoakan air tersebut untuk kesembuhan suaminya yang tengah terbaring sakit.

Baca Juga: Inilah 9 Tafsir Mimpi Ular Menurut Islam Kata Syekh Ahmad Al Misri, no 4 Pertanda Buruk

"Wahai Syekh doakan suami saya, ia sedang sakit" pinta sang ibu.

Kemudian air putih itupun didoakan, lalu Mbah Moen bertanya:

"Di mana suamimu?"

Ibu itupun mengantarkan Mbah Moen ke tempat suaminya yang tengah terbaring. Mbah Moen kemudian mengolesi sang "pasien" dengan air doa tersebut.

Tak makan waktu lama, suami ibu warung itupun berangsur pulih dari sakitnya.

Lalu seusai makan, Kiai Fadlolan, sopir dan istri Mbah Moen pamit pulang.

Namun ibu pemilik warung itu menolak untuk dibayar. Ia berterimakasih kepada Mbah Moen telah mendoakan suaminya hingga sembuh.

Baca Juga: Hati-hati! Perbuatan yang Satu Ini Bisa Menghancurkan Semua Amalan, Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber

Namun Mbah Moen tetap membayar semua pesanannya, dan secara ikhlas menolong orang Mesir yang tidak dikenalinya itu.

3. Restoran Kebakaran

Masih dalam perjalanan menuju makam Imam Syadzili, Mbah Moen meminta untuk mampir di sebuah restoran yang bergandengan dengan hotel.

Malam itu Mbah Moen, istrinya, Kiai Fadlolan serta sopir memesan makanan seafood di restoran tersebut.

Seusai makan, kemudian Mbah Moen memberi uang sebesar 300 Pound Mesir kepada Kiai Fadlolan untuk membayar semua makanan sesuai pesanan.

Uang sebanyak itu harusnya sudah cukup untuk membayar makan mereka bertempat.

Namun apa yang terjadi? Kasir restoran bilang total uang yang harus dibayarkan adalah 750 Pound.

Baca Juga: Perokok Wajib Tahu! Bersihkan Paru-Paru Akibat Nikotin Rokok dengan Lalapan Ini Kata dr. Zaidul Akbar, Ampuh!

Kiai Fadlolan pun mengeluarkan uang dari dompet untuk menambah kekurangannya.

Tanpa diduga Mbah Moen ternyata mengetahui kejadian itu, seraya berkata:

"Mas Fadlolan kok nambah banyak?" Tanya Mbah Moen.

"Tidak nambah Kiai" jawab Kiai Faldolan.

"Lho, saya liat nambah kok" kata Mbah Moen.

Mbah Moen mengetahui jumlah tambahan uang itu dari jauh.

Singkat cerita, Mbah Moen mendesak bertanya kepada Kiai Fadlolan:

"Berapa itu tadi mas?" Tanya Mbah Moen.

"750 Pound mbah yai".

Mengetaui hal itu, terucaplah dari Mbah Moen kata-kata ini :

"Laisa minna (bukan dari golongan kita)" ucap Mbah Moen.

Baca Juga: Jangan Ragu untuk Bertaubat! Ada Satu Ayat dalam Al Quran yang Paling Dibenci Iblis. ini Jelas Syekh Ali Jaber

Lalu apa yang terjadi? Saat mereka bertempat keluar dari restoran itu, seketika restoran itu terbakar bersama hotelnya, dan tidak bisa dipadamkan.

Setelah kejadian itu, sopir menelepon kepada Kiai Fadlolan:

"Masyaallah... Ucapannya Syekh Zubair bahaya! Ucapannya itu doa!" tegas sang sopir.

Itulah tiga kejadian aneh yang diduga kuat sebagai karomah dari Mbah Moen selama perjalanan menuju makam Imam Syadzili, Wallohua'lam bisshawab.***

Editor: Atep Abdilah

Sumber: YouTube Hidayah Ilahi Official

Tags

Terkini

Terpopuler