Jangan Lakukan Hal ini Saat Hubungan Suami Istri, Ini Penjelasan Buya Yahya dalam Hukum Islam

PANGANDARAN TALK- Hubungan intim antara suami dan istri dalam Islam sudah diatur secara detail, bahkan diberikan kebebasan.

Agar terhindar dari dosa karena aturan yang dilarang dalam Islam, maka dalam berhubungan suami istri diperlukan pengetahuan yang spesifik untuk menopang perjalanan ibadah yang semakin baik.

Hubungan suami istri juga bakal membangun suatu keharmonisan dalam berumah tangga  serta dapat memenuhi kebutuhan biologis antar pasangan.

Baca Juga: Wajib Diketahui Kunci Agar Rumah Tangga Terhindar dari Perselingkuhan, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Seperti dilansir PangandaranTalk.com dari kanal youtube Al-Bahjah TV yang di unggah pada 20 November 2019, Buya Yahya mengatakan, ada dua cara melakukan hubungan intim yang harus dihindari.

Ini kata Buya Yahya, berhubungan di lubang belakang (anus) seorang istri, lubang air besar itu haram dan tidak bisa ditawar lagi.

Kemudian, jalur depan atau lubang depan wanita dalam keaadaan haid (menstruasi), selain itu bebas.

Artinya, bebas itu bagaimanapun boleh, hanya sekarang ada hal lain lagi diluar ini yang menjadikan seseorang ingin berbuat aneh.

Baca Juga: Mudah Sekali, Bongkar Karakter Pasanganmu dari Bunga yang Dia Sukai

Karena saat ini zaman yang sudah rusak, misalnya suami atau istri memiliki kesukaan untuk menonton film porno, hal itu akan membuat secara psikologi berantakan.

Maka dari itu, dalam hubungan suami istri harus saling menjaga perasaan pasangan, yang tidak nyaman bagi suami/istri hendaknya harus di hindari.

Baca Juga: Wajib Tahu! Lakukan Ini Sebelum Tidur, Agar Seluruh Hutang Allah Lunasi Kata Syekh Ali Jaber

"Ada kaidah sederhana bahwa engkau sebagai seorang suami boleh berbuat apapun dengan istrimu dalam hubungan suami istri asalkan anda hindari dua hal," tutur Buya Yahya.

"Kita semua harus koreksi diri, jadi menghargai pasangan dengan cara yang dia tidak suka jangan sampai dipaksakan," tegasnya.

Dalam menjalin ikatan rumah tangga harus pandai menata waktu dan menata kerinduan yang perlu dibangkitkan, ditumbuhkan melalui rasa cinta, sanjungan dan rayuan.