Ditantang Jawara Banten hingga Bersembunyi dalam Tikar, Inilah Karomah Wali Mama Gelar Cianjur Cianjur

- 26 Juli 2022, 12:40 WIB
Ditantang Jawara Banten hingga Bersembunyi dalam Tikar, Inilah Karomah Wali Mama Gelar Cianjur
Ditantang Jawara Banten hingga Bersembunyi dalam Tikar, Inilah Karomah Wali Mama Gelar Cianjur /

PANGANDARAN TALK - Rd KH. Zein Abdul Somad atau yang sering disapa Mama Gelar Cianjur memiliki keistimewaan yang luar biasa semenjak masa hidupnya.

Beribu karomah Mama Gelar Cianjur sudah banyak yang mengetahui dan disaksikan secara langsung oleh masyarakat.

Kisah misteri keramat wali karomah Mama Gelar Cianjur tak asing lagi ditelinga masyarakat daerah penghasil tauco tersebut.

Mama Gelar Cianjur merupakan anak dari KH. Subandi bin Eyang Husen bin Eyang Johar Kadupandak dan ibu Umi Hj. Adiah bin Uyut Fatimah bin Eyang Arnas bin Nyimas Kararanggeng bin Aria Wiratamu Datar Cikundul.

Pada zamannya, Mama Gelar Cianjur sebagai salah satu ulama termasyhur di Jawa Barat.

Saking kharismatiknya, Mama Gelar Cianjur pernah diundang khusus oleh Presiden Indonesia kedua yakni Soeharto.

Baca Juga: Lirik Terjemahan Lagu 'Somebody' Kolaborasi Hwasa MAMAMOO dan Loco

Ulama asal Cianjur tersebut diminta untuk mencari solusi terkait kondisi negara yang sedang amuradul.

Dikisahkan, beberapa minggu setelah Mama Gelar Cianjur menemui presiden Soeharto, Indonesia kian membaik kala itu.

Keistimewaan Mama Gelar Cianjur tersebut sudah terlihat sejak bayi, ia terlahir pada bulan Ramadhan tepat ketika sahur tiba.

Mama Gelar juga masih mempunyai hubungan darah dengan Bupati pertama Cianjur, Eyang Dalem Cikundul.

Kisah ajaib dan karomah Mama Gelar sudah banyak menjadi bahan perbincangan masyarakat.

Meski Mama Gelar sudah tiada, namun karomahnya masih hangat ditelinga masyarakat.

Sebagaimana dikutip Pangandaran Talk dari kanal YouTube PUPUNG WIDIYAPURNAMA yang diunggah pada 21 April 2021, berikut karomah keramat wali dari Mama Gelar Cianjur.

Baca Juga: Karomah Sakti Aang Nuh Gentur Cianjur, Lewati Jembatan Putus, Supir: Kita Akan Meninggal dan Ini yang Terjadi

Salah satu karomah keramat wali Mama Gelar Cianjur ialah Ditantang Keilmuan oleh Jawara Banten.

Dikisahkan oleh KH Abdul Salam, sekitar pada tahun 1980 ada seorang jawara dan tokoh sakti mandraguna yang terkemuka dari daerah Banten.

Jawara tersebut bernama Haji Mahmud, ia kerap mendatangi orang-orang yang dianggap sakti dalam rangka mengetes ilmu kesaktiannya.

Dari sekian banyak orang sakti yang ia temui, tidak ada satupun yang berhasil mengalahkannya.

Hingga pada suatu hari Haji Mahmud mendengar kabar bahwa ada seorang ulama sakti asal Cianjur yang bernama Mama Gelar.

Haji Mahmud tertarik untuk mengetes ilmu kesaktian yang dimiliki oleh Mama Gelar Cianjur, kemudian tanpa berpikir panjang ia segera datang menuju alamat yang dimaksud yaitu pesantren Gelar Cianjur, Jawa Barat.

Lalu, pada saat itu Mama Gelar Cianjur sedang mengajar para santri di Masjid.

Namun, anehnya Mama Gelar Cianjur sudah mengetahui kedatangan tamunya ini bahkan beliau mengetahui nama tamu yang datang tersebut.

Baca Juga: Karomah Mbah Moen, Hujan Lebat Berhenti Seketika Saat Memberikan Tausiyah Maulid Nabi

Kemudian dari dalam masjid Mama gelar lalu berkata sini Pak Haji saya disini didalam masjid.

Mendengar ucapan tersebut, membuat sang jawara Banten ini merasa ciut.

Ia menyadari bahwa orang yang akan ia hadapi sekarang ini bukanlah orang sembarangan.

Kemudian sang jawara itu segera menghampiri dan ia diterima langsung oleh Mama Gelar.

Saat ditempatkan diruangan tamu, Mama Gelar menyuguhkan hidangan kepada tamunya ini berupa buah mangga namun tidak ada pisaunya.

Pak Haji Mahmud kebingungan dan bertanya dalam hatinya.

"Ko Mama Gelar menyuguhkan buah mangga tetapi tidak sama pisaunya gimana saya bisa mengupas buah mangga ini," ujar sang jawara.

Namun, ternyata ucapan didalam hati sang jawara itu mampu didengar dengan baik oleh Mama gelar sambil tersenyum.

Kemudian Mama Gelar Cianjur menjawab pertanyaan dalam hati sang jawara.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Paku Alam Jawa Barat, Mama Aang Nuh Gentur Cianjur yang Sarat akan Karomah

"Kan pisaunya ada dibelakangmu," ucap Mama Gelar Cianjur.

Hal itu tentunya membuat Haji Mahmud merasa sangat kaget karena Mama Gelar Cianjur bisa mengetahui kalau ia membawa pisau pusaka yang diselipkan di belakang pakaiannya.

Saatnya Haji Mahmud unjuk kesaktiannya didepan Mama Gelar Cianjur.

Sang jawara itu menyuruh Mama Gelar Cianjur memejamkan mata dan ia segera mengeluarkan ilmu halimunan.

Secara ajaib, jawara Banten itu kemudian bisa mengecil dan bersembunyi di dalam sebuah kendi.

Kemudian, saat Mama Gelar membuka matanya sang jawara ini sudah tidak ada di depan pandangan matanya.

Karena Mama Gelar mengetahui bersembunyi di dalam kendi lalu Mama Gelar tersenyum dan segera menutup kendi tersebut.

Tiba-tiba saja ilmu yang dimiliki oleh sang jawara Banten ini seolah-olah tidak berfungsi ia tidak bisa keluar dari dalam kendi.

Kendati demikian Haji Mahmud sudah mengerahkan segenap ilmu kesaktiannya untuk keluar dari dalam kendi itu.

Namun, usahanya ternyata sia-sia, ia tetap terjebak di dalam kendi itu dan sudah tak berdaya.

Haji Mahmud kemudian berteriak ampun-ampun Mama Gelar saya tidak bisa keluar dari kendi ini.

Dan dibukalah kendi tersebut oleh Mama Gelar Cianjur dan secara ajaib Haji Mahmud kemudian bisa keluar.

Saatnya bagian Mama Gelar yang akan bersembunyi, ia menyuruh Haji Mahmud untuk memejamkan matanya.

Kemudian pada saat Haji Mahmud memejamkan matanya tiba-tiba keajaiban pun terjadi Mama Gelar menjadi mengecil dan bersembunyi di bawah tikar.

Baca Juga: Sarat akan Karomah, Inilah Silsilah Leluhur Mama Aang Nuh Cianjur, sampai ke Syekh Abdul Muhyi Tasikmalaya

Lalu saat Haji Mahmud membuka matanya, tidak berhasil menemukan Mama Gelar.

Ia kemudian mencoba menggunakan ilmu kesaktiannya untuk mendeteksi dimana keberadaan Mama Gelar Cianjur.

Ternyata ia tidak bisa menemukannya akhirnya pak Haji Mahmud kemudian berkata takluk Mama Gelar.

"Saya mengakui kalah," kata jawara.

Kemudian Mama Gelar keluar dari persembunyiannya di bawah tikar tersebut dan kembali membesar.

Haji Mahmud menyadari ketinggian ilmu yang dimiliki oleh Mama Gelar.

Singkat cerita sang jawara Banten tersebut ingin berguru kepada Mama Gelar Cianjur dan bersedia menjadi santrinya.

Dari situlah, akhirnya Mama Gelar Cianjur memberikan banyak wejangan kepada Haji Mahmud.

"Bahwa ilmu tertinggi itu hakekatnya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala lahaulawalakuata ilabilahilaliyiladzim tidak ada daya dan upaya melainkan atas kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ujar Mama Gelar Cianjur.

"Tidak ada kekuatan yang bisa melebihi kekuatan dari Allah subhanahu wa ta'ala dan yang namanya ilmu itu tidak akan ada manfaatnya jika hanya untuk dipamerkan kepada orang lain tetapi ilmu itu akan bermanfaat jika digunakan untuk membantu orang lain dan juga jika digunakan untuk melindungi mereka yang lemah," sambungnya.

Saat itu pak Haji Mahmud kemudian bertaubat dan tidak lagi suka memamerkan ilmunya hingga menantang orang lain untuk beradu ilmu kesaktian.***

Editor: Fikri Mahendra

Sumber: YouTube Pupung Widiya Purnama


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah