Hal itu bisa dilihat dari fenomena yang masih terjadi sampai saat ini, di mana makam-makam Walisongo itu menjadi pusat penziarahan untuk mendapatkan keberkahan.
Lebih jauh lagi, kini sudah membudaya di masyarakat Nusantara istilah 'wisata ziarah', yakni berwisata untuk berziarah ke makam atau situs para wali termasuk Walisongo.
Dikutip Pangandaran Talk dari buku Atlas Walisongo, kata wali asal katanya dari bahasa Arab sebagai bentuk singkatan dari kata waliyullah yang berarti orang yang mencintai dan dicintai Allah; dan kata songo merupakan bahasa Jawa, yang berarti sembilan (9).
Dengan demikian Wali Songo diartikan sebagai wali sembilan yang dimaknai sebagai sembilan orang yang mencintai dan dicintai Allah.
Namun ada sedikit perbedaan dari sisi nama maupun jumlah para waliyullah tersebut berdasarkan beberapa referensi kitab.
Dalam kitab Walisana yang disusun oleh Sunan Dalem atau Sunan Giri II, jumlah para wali penyebar syiar Islam itu sebanyak delapan orang.
Nama Walisana sendiri tidak merujuk pada angka atau jumlah, tetapi berasal dari gabungan dua kata bahasa Arab, yakni Wali (Waliyullah) dan Tsana (kebaikan), yang jika disatuartikan menjadi penyebar kebaikan.
Baca Juga: 4 Hal yang Harus Kamu Lakukan untuk Berhenti Memikirkan Kesalahan, no 2 Paling Mudah
Kedelapan wali menurut kitab Walisana itu adalah: (1) Sunan Ampel, (2) Sunan Gunung Jati, (3) Sunan Ngudung, (4) Sunan Giri di Giri Gajah, (5) Sunan Makdum di Bonang, (6) Sunan ‘Alim di Majagung, (7) Sunan Mahmud di Drajat, (8) Sunan Kali disebut wali terakhir.
Artikel Rekomendasi