Ini 6 Titik Nyala Perang Dunia 3 yang Bisa Meletus pada 2020, Salah Satunya AS-Korea Utara

- 2 Desember 2020, 17:02 WIB
Ilustrasi perang dunia.
Ilustrasi perang dunia. /Foto: Pixabay/The DigitalArtist/

PR PANGANDARAN - Ketakutan terhadap Perang Dunia 3 (WW3) muncul di seluruh dunia hanya beberapa hari setelah tahun 2020 dan sekarang hal itu telah muncul kembali.

Namun, tempat manakah di dunia yang paling mungkin menjadi titik awal WW3?

Kekhawatiran Perang Dunia 3 dipicu di seluruh dunia setelah kematian Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani dalam serangan udara AS pada Januari.

Baca Juga: Genap Berusia 1 Tahun, PRMN Lahirkan 140 Inkubator Mediapreneur di Seluruh Indonesia

Sekarang ketika infeksi mematikan menyebar ke seluruh dunia dan kerusuhan karena kebrutalan polisi telah terjadi di seluruh dunia, yang menyebabkan kekhawatiran Perang Dunia 3 kembali lagi.

Mengingat hubungan yang tegang antar negara di seluruh dunia, Express.co.uk telah menyusun panduan untuk titik-titik nyala di mana Perang Dunia 3 kemungkinan besar akan meletus pada tahun 2020.

AS-Iran

Pada hari Jumat, 3 Januari, AS melakukan serangan udara drone menyusul serangkaian serangan diatur terhadap pangkalan koalisi di Irak selama beberapa bulan terakhir dan serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Baghdad, yang semuanya dilakukan atas perintah Jenderal Soleimani.

Baca Juga: Kesal Lihat Foto Mesra Teuku Rassya dengan sang Kekasih, Netizen Ramai Sebut ' Unfollow Saja'

Presiden AS Donald Trump menyetujui serangan terhadap Jenderal Soleimani yang mengklaim tindakan tersebut dilakukan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman.

"Atas arahan Presiden, militer AS telah mengambil tindakan defensif yang tegas untuk melindungi personel AS di luar negeri dengan membunuh Qassem Soleiman," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

"Serangan ini ditujukan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan. Amerika Serikat akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyat dan kepentingan kami di mana pun mereka berada di seluruh dunia," sambungnya.

Baca Juga: Tak Ada yang Menduga, Ternyata Ini 4 Pesona Vicky Prasetyo yang Bikin Kalina Ocktaranny Jatuh Hati

Sekarang Iran telah bersumpah balas dendam yang keras dan berjanji untuk mengubah siang menjadi malam.

Pembunuhan ini telah dijuluki oleh banyak orang berpangkat tinggi Iran sebagai 'deklarasi perang'.

Donald Trump telah memperingatkan AS dapat bertindak tidak proporsional jika Iran menargetkan orang atau target Amerika sebagai balas dendam atas pembunuhan Mayjen Qassem Soleimani.

Sejak saat itu, Iran secara tidak sengaja menembak jatuh sebuah jet penumpang Ukraina yang mengakibatkan 176 orang tewas.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Riza Patria Jalani Isolasi Usai Positif Covid-19, Bagaimana dengan Jakarta?

Minggu ini seorang jaksa penuntut Iran telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Trump dan telah meminta dukungan Interpol, namun otoritas kepolisian menolak untuk mendukung surat perintah penangkapan tersebut.

Iran-Israel

Ketegangan antara Iran dan Israel telah dibuat frustrasi untuk sementara waktu dengan perang intensitas rendah yang berkecamuk di Timur Tengah sebagai hasilnya.

Mantan negara itu mendukung kelompok anti-Israel di Gaza, Suriah dan Lebanon pada khususnya, sementara Israel sering menyerang pasukan Iran di seluruh wilayah.

Baca Juga: Deklarasikan Kemerdekaan dan Angkat Presiden Baru, Papua Barat: Kami Tak Akan Tunduk Pada Pemerintah

Secara keseluruhan, Israel telah berusaha untuk menciptakan koalisi anti-Iran di tingkat diplomatik, sementara Iran telah berinvestasi dalam membina hubungan dengan milisi dan aktor non-negara.

Meskipun mungkin sulit untuk mengklaim negara-negara ini akan memulai perang yang lebih luas jika Iran bertekad untuk memulai kembali program nuklirnya, Israel dapat memilih untuk terlibat dalam serangan yang lebih luas yang menghantam tanah air Iran secara langsung.

Jenis serangan ini dapat memiliki implikasi yang lebih luas karena dapat terbukti menjadi ancaman terhadap pasokan minyak global yang pasti akan menyebabkan lebih banyak negara untuk menengahi.

Baca Juga: Kerap Terjadi Konflik, Papua Barat Umumkan Gerakan Merdeka Pisahkan Diri dan Tunjuk Presiden

AS-Turki

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x