PR PANGANDARAN- Dengan tegas dr. Tirta menentang kebijakan akan adanya vaksinasi mandiri bagi perusahaan.
Hal ini karena menurut dr. Tirta, jumlah vaksin yang tersedia di Indonesia belum memenuhi untuk mengcover semua masyarakat yang ada, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari percakapan dalam podcast Deddy Corbuzier pada 26 Januari 2021.
“Vaksinasi gratis di Indonesia 15 sampai 24 bulan, untuk semua 70 persen warga kita ter-cover vaksin dua kali dosis itu,” ujarnya.
Baca Juga: Umat Kristiani Meningkat Pesat, Xi Jinping Khawatir Ada Pemberontakan 300 Juta Orang di Tiongkok
Menurutnya, jika ada opsi vaksin mandiri perusahan ini akan mengurangi jumlah dosis vaksin yang sudah terbatas. Yang bahkan bisa saja mengurangi jumlah dosis orang lain yang seharunya diutamakan.
Dalam podcast, Deddy sempat menanyakan siapakah yang harus didahulukan dalam vaksinasi Covid-19.
“Ya orang-orang rakyat bos, rakyat itu berhak atas kesehatanya,” ujar dr. Tirta.
Baca Juga: Berhenti Makan Nasi 7 Tahun, Maria Vania Beberkan Rahasia Diet Sukses Tanpa Menyiksa
Tirta menerangkan bahwa orang-orang yang berada di daerah red zone harus diutamakan.
“Yang pertama kan nakes, kedua adalah kepala daera, pejabat atau pun orang lapangan, ketiga tuh guru,” ujarnya.
Artikel Rekomendasi