Investasi hingga 1,38 Miliar Dolar, Tiongkok Melihat Potensi Ekspor Indonesia Meningkat 15 Persen

- 16 April 2021, 17:50 WIB
Ilustrasi Investasi
Ilustrasi Investasi /Steve Buissinne /Pixabay

PR PANGANDARAN- Indonesia menduduki urutan ke-4 di Negara ASEAN sebagai eksportir terbesar ke Tiongkok pada 2020 lalu. Tepatnya nilai ekspor Indonesia meningkat 15 persen dibanding total ekspor 2019 lalu, sehingga kini berencana investasi hingga 1,38 miliar Dolar AS ke Kalimantan Barat (Kalbar) dan Jawa Tengah (Jateng).

Berkaitan dengan keinginan investasi hingga 1,38 miliar Dolar AS, Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Mongolia Djauhari Oratmangun, mengatakan produk unggulan dan potensi ekspor yang meningkat di antaranya, besi dan baja mencapai 136, 52 persen.

Sedangkan, potensi produk ekspor lain yang meningkat untuk berbahan kertas karton menjadi 133,25 persen, sehingga ini mendasari keinginan investasi hingga 1,38 miliar Dolar AS.

Baca Juga: Tak Terima Dikecam Susi Pudjiastuti soal Lumba-lumba, Lucinta Luna: dari Sana Ada Buku Panduannya

"Untuk perdagangan, pada 2020 dengan adanya pandemi, saat ini pariwisata mati suri. Semoga dengan penanangan yang tepat, pariwisata manjadi meningkat," kata Djauhari, melalui aplikasi Zoom, Jumat 16 April 2021.

Kemudian, kata Djauhari, Tiongkok akan investasi untuk Indonesia sebesar 1.38 miliar dolar AS.

"Sejauh ini Tiongkok sudah banyak investasi ke Kalbar. Tahun ini, investor akan berinvestasi ke dua daerah, yakni Kalimantan Barat dan Jawa Tengah," paparnya, yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara News.

Baca Juga: Alami Musim Panas Super dalam 10 Tahun Terakhir, Inggris Dapat Lonjakan Panas hingga Suhu Ini

Sementara, total perdagangan dua negara tersebut sudah diatas 78,48 miliar dolar AS, namun ada sedikit kendala dikarenakan masa Covid-19.

"Yang menarik, ekspor Indonesia meningkat, termasuk kontribusi dari Kalimantan Barat siginifikan 10,13 persen. Dengan peningkatan ini justru mampu mengurangi permasalahan perdagangan Indonesia-Tiongkok nyaris 69 persen. ini data dari Tiongkok, "pungkas Djauhari.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x