PIKIRAN RAKYAT - Penjual daging babi menyaru daging sapi berhasil ditangkap pihak kepolisian setempat, namun masyarakat nampaknya masih trauma dengan aksi penipuan tersebut
Pasalnya pelaku mengaku telah menjalankan aksi ini sejak awal 2019 lalu, berarti hampir satu tahun daging sapi palsu dijajakan di pasar Kabupaten Bandung.
Kerugian dari kasus daging babi menyerupa daging sapi ini tidak hanya sebatas finansial, namun pelaku juga telah menodai syariat agama Islam.
Baca Juga: Imbas Lockdown Corona, Wanita India Lahirkan Bayi saat Mudik dengan Berjalan Kaki Sejauh 160 Km
Kini, akibat ulah oknum tak bertanggungjawab yang menjual daging babi menyaru daging sapi di Kabupaten Bandung, para penjual daging lain terkena imbasnya.
Dilaporkan PRFM News, para penjual daging mengaku mengalami penuruan omzet yang cukup tinggi, padahal biasanya mendekati lebaran mereka ramai pembeli.
Hal ini terjadi karena dampak kasus tersebut yang telah mengikis kepercayaan konsumen terhadap para penjual daging di Pasar Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Potensi Merubah Status dari Pandemi Jadi Endemik, WHO: Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Hilang
Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Dimensi, Heri, mengatakan kini para pembeli menjadi takut untuk membeli daging kepadanya.
Selain melayani transaksi, dirinya juga harus berusaha meyakinkan para pembeli bahwa daging yang ia jajakan bukanlah daging babi, melainkan daging sapi asli.
Artikel Rekomendasi