Network
PR PANGANDARAN - Prosesi sumpah pocong dilakukan di Masjid Madegan Polagan Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, pada Rabu, 24 Juni 2020 lalu.
Diyakini sebagai solusi terakhir buntut dari persoalan tuduh menuduh ilmu santet, 3 orang warga Dusun Marombok Timur, Desa Tebanah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madiun Jawa Timur menjalani ritual sumpah pocong.
Misriyah (80), Suranten (60), Hikmah (20) adalah ketiga warga yang bersedia menjalani ritual sumpah pocong. Ketiganya dibungkus kain kafan secara bergantian layaknya mayat.
Baca Juga: Film Beautiful Boy: Menyelami Pecandu Narkoba dan Dinamika Ayah-anak yang 'Menyakitkan'
Persoalan bermula ketika Hikmah (20) menuduh Misriyah (80) dan Suranten (60) melakukan ilmu santet.
Abdul Sarif (55), ayah dari Hikmah mengungkap bahwa sang anak tidak asal melayangkan tuduhan kepada mereka. Ia menjelaskan bahwa Hikmah tiba-tiba jatuh sakit usai memakan bingkisan yang ia dapat dari hajatan rumah tertuduh.
"Setelah memakan bingkisan itu tenggorokan anak saya sakit, kemudian setelah pergi ke paranormal katanya penyakitnya tidak wajar," ungkapnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari @viralterkini99.
Baca Juga: AS Ungkap 4 Orang Tewas Terkena Wabah Listeria dari Jamur Enoki Produksi Korsel, Bagaimana di RI?
Tidak terima orang tuannya dituduh menggunakan ilmu sihir, anak dari Suranten, Juheri (40) memutuskan untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan sumpah pocong.
"Sebernarnya tuduhan terhadap keluarga kami terjadi sebelum bulan puasa kemarin, namun urusan ini baru bisa berlanjut ke sumpah pocong selepas Ramadhan, karena baru mendapat izin dari polsek dan kades," jelas Juheri.
Artikel Rekomendasi