PR PANGANDARAN – Hasil autopsi tim medis Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur menyatakan bahawa jenazah editor Metro TV, Yodi Prabowo sudah mengalami pembusukan sekitar dua hari sebelum jasadnya ditemukan.
"Jenazah ditemukan tanggal 10 Juli 2020, diperkirakan jenazah sudah dua hari di lokasi sehingga kemungkinan tanggal 8 Juli 2020 kejadiannya (pembunuhan)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (15/7/2020).
Kemudian dijelaskan oleh Mantan Kabid Humas Polda Jabar ini, dugaan sementara Yodi dibunuh dua hari sebelum jenazahnya ditemukan di pinggiran Tol JORR, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 10 Juli 2020 kemarin.
Baca Juga: Satu Kecamatan di Kota Bandung Zona Merah, DPRD Menilai Kesadaran Protokol Kesehatan Masih Rendah
Apalagi, hasil autopsi dari RS Polri menyebutkan, korban diduga sudah dua hari ada di lokasi mengingat jenazah sudah mulai mengalami pembusukan.
Selain itu, kata dia, dugaan Yodi menjadi korban pembunuhan karena ditemukannya pisau dapur di lokasi kejadian dan luka-luka bekas tusukan di bagian tubuh korban, khususnya bagian leher dan dadanya. Disamping itu, tak ada barang berharga milik korban yang hilang, termasuk dompetnya tersebut.
"Ada isu (pelaku) sudah tertangkap, itu belum. Tim yang dibentuk Kapolda (Metro Jaya Irjen Nana Sudjana) masih melakukan pendalaman dan bergerak di lapangan, di pimpin langsung Direskrimum Polda Metro Jaya bersama Polres Jaksel dan Polsek Pesanggrahan," katanya.
Baca Juga: Dipinang Putri Wakil Presiden, Raffi Ahmad: Untuk Negara Kalau Sudah Waktunya Mau gak Mau Harus Siap
Artikel ini telah tayang di Galamedia dengan judul ‘Hasil Autopsi Ungkap Pembunuhan Editor Metro TV, Polisi Singgung Soal Isu Penangkapan Pelaku’
Artikel Rekomendasi