Minim di Medsos, Publikasi TMMD Reguler Brebes Angkat Potensi Wisata Jembatan KA Kali Belang

- 18 September 2020, 22:17 WIB
JEMBATAN rel kereta api peninggalan sejarah penjajahan Belanda di Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.
JEMBATAN rel kereta api peninggalan sejarah penjajahan Belanda di Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes. /DOK. KODIM 0713 BREBES/

PR PANGANDARAN - Ada satu bangunan yang unik peninggalan sejarah penjajahan Belanda di Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yaitu sebuah jembatan rel kereta api yang berbeda dengan jembatan-jembatan kereta api lainnya di Indonesia.

Secara arsitektur, jembatan ini memiliki panjang 100 meter dengan ketinggian kurang lebih 50 meter, terdapat 22 tiang/saka penyangga yang kokoh berbentuk seperti tangga. Dibangun Belanda mulai tahun 1890-1914, dengan dilengkapi 10 buah tempat persinggahan/pengaman orang dari besi, saat ada kereta api yang lewat.

Untuk letaknya berjarak 3 kilometer dari Stasiun KA Bumiayu ke arah Stasiun Linggapura/Prupuk, berada di perbatasan antara Dukuh Karangasem dengan Dukuh Kalipucung, Desa Galuh Timur.

Baca Juga: Rekonstruksi Kasus, Polisi Ungkap Pemutilasi Sosok Pintar Pernah Mengajar hingga Ikut Olimpiade

Dikemukakan Ketua Pokdarwis Kampoeng Purba Galuh Timur, Sertu Ali Mahfur, Babinsa setempat dari Koramil 08 Bumiayu, Kodim 0713 Brebes, disebut Jembatan Kali Belang karena di bawahnya terdapat sungai atau kali yang bernama Kali Belang.

“Warga disini juga menyebut bangunan sejarah perang kemerdekaan ini dengan nama Jembatan Cinta, karena terdapat sepasang tiang di tengah-tengah jembatan yang disebut saka kembar atau saka pengantin,” bebernya, Kamis 17 September 2020.

Dijelaskannya lanjut, saka pengantin itu terdapat jarak atau terputus kurang lebih 25 cm, sehingga jembatan tersebut tidak sepenuhnya terhubung sepanjang 100 meter.

“Dibawah jembatan juga dibangun jembatan kayu selebar 1 meter “Jembatan Krapyak” sekitar tahun 1927, yang digunakan para pejalan kaki untuk berbagai aktivitas, termasuk anak-anak sekolah dari Dukuh Kalipucung untuk menuju Madin Taalumusibyan di Dukuh Karangasem,” imbuh putra daerah asli Galuh Timur itu.

Baca Juga: BLT Pekerja Dinilai Buang-buang Anggaran hingga Ratusan Triliun, Gus Ahad Minta Pemerintah Evaluasi

Di sekitar lokasi juga terdapat beberapa warung milik penduduk setempat, untuk tempat beristirahat para wisatawan yang berkunjung.

“Jembatan Kali Belang peninggalan Belanda, masih digunakan atau beroperasi hingga saat ini dan disebut jalur hulu, untuk kereta api dari arah Cirebon menuju Purwokerto,” tandasnya.

Halaman:

Editor: Rahmad Maulana


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x