Solusi Babak Belur Ekonomi Akibat Covid-19, Pakar: 'Kesehatan' Wajib Berada di Lintasan Titik Panas

- 29 September 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi resesi ekonomi
Ilustrasi resesi ekonomi /infopena.com

PR PANGANDARAN – Semenjak pandemi COVID-19 melanda dunia, perputaran roda perekonomian di seluruh dunia mengalami penurunan termasuk roda perekonomian di Indonesia yang mengalami resesi, bahkan ada beberapa negara lain di dunia sampai masuk jauh ke dalam jurang resesi seperti Inggris, Perancis dan Jerman.

Ini dapat dibuktikan dengan nilai pertumbuhan ekonomi yang terjatuh jauh merosot ke dalam sampai mengalami nilai minus 32,9 persen di salah satu negara yaitu Amerika Serikat.

Berkaca dari hal tersebut, Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing memberikan penilaian yang bahwasannya dalam rangka menangani pandemi COVID-19 di Indonesia, aspek kesehatan serta ekonomi bisa terlaksana secara beriringan.

 Baca Juga: Bersenjatakan Spanduk dan Karton, Ratusan Pedagang Pasar Baru Bandung Tolak Penutupan Jalan

“Penanganan pada aspek kesehatan bisa dilakukan secara beriringan dengan mulai bangkitnya perekonomian di Indonesia yang merupakan pilihan sangat tepat dengan keadaan sosial ekonomi Indonesia saat ini, namun jangan samakan dengan negara yang luasnya sedikitnya dan cadangan devisa luar biasa. Tapi, tentu berada pada “hotspot” komunikasi promosi kesehatan penanganan kasus COVID-19, kata Emrus, di Jakarta pada Rabu 16 September 2020, dikutip dari laman resmi antaranews.com.

“Oleh sebab itu, komunikasi kesehatan dalam hal penanganan COVID-19 harus berada pada lintasan “titik panas” yang baru kemudian aspek kesehatan serta ekonomi dapat dilakukan secara beriringan,” ujar Emrus.

Lanjut, tanpa adanya komunikasi di dalam lintasan titik panas tersebut, pilihan untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan ekonomi di Indonesia tidak akan dapat dilakukan secara signifikan bahkan ada peluang pada munculnya berbagai permasalahan sosial baru di masyarakat.

Baca Juga: Isu Bencana Tsunami Pulau Jawa Resahkan Masyarakat, Pemkab Garut Fokus Pantau Daerah Risiko Bencana

Menurut Emrus, titik panas yang dimaksud adalah dengan menggelorakan komunikasi promosi kesehatan penanganan kasus COVID-19 secara masif, terstruktur, sistematis, berkesinambungan, kreatif, inovatif serta kontinuitas berskala nasional hingga tingkatan keluarga di lingkungan pedesaan sehingga seluruh masyarakat Indonesia mempunyai kesadaran, sikap dan perilaku yang patuh sekali terhadap seluruh protokol kesehatan.

“Sebagai fenomena yang dihadapi oleh seluruh masyarakat Indonesia yang terkait dengan kasus COVID-19 ini, menurut saya masih ada pilihan lain yang lebih baik yaitu dalam hal penanganan aspek kesehatan harus dilakukan secara beriringan dengan bangkitnya perekonomian di tengah masyarakat, tentu di dalam ruang suatu komunikasi promosi kesehatan penanganan kasus COVID-19,” pungkas. Emrus Sihombing***

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x