Statement 'Telat Sejak Awal' Tak Pernah Keluar dari Mulut Pemerintah, dr Tirta: Rakyat Disalahkan

- 30 September 2020, 16:40 WIB
Potret dr. Tirta saat membagikan pandangannya tentang penanganan covid-19 di Indonesia kepada Deddy Cobuzier.
Potret dr. Tirta saat membagikan pandangannya tentang penanganan covid-19 di Indonesia kepada Deddy Cobuzier. /Instagram @dr.tirta

PR PANGANDARAN – Tirta Mandira Hudhi atau yang lebih dikenal sebagai Dr. Tirta kerap kali lantang dalam menyuarakan sikapnya melawan Covid-19.

Dia tak segan mengkritik pemerintah dalam menangani pandemi, seperti kritikan karena tidak adanya karantina wilayah dengan menutup akses keluar masuk per provinsi hingga kritikan terhadap juru bicara pemerintah untuk Covid-19 karena dinilai selalu kontroversial.

Melalui kanal Youtube Deddy Corbuzier yang ditayangkan pada Rabu, 30 September 2020, dia memaparkan pengalamannya dalam melakukan edukasi protokol kesehatan.

Baca Juga: Cerita di Balik Lagu Gugur Bunga Ciptaan Ismail Marzuki Beserta Lirik dan Videonya

Salah satu cara mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan memakai masker terutama saat keluar rumah, tapi bagaimana masyarakat akan mampu membeli masker jika untuk makan saja susah.

Dr. Tirta mengatakan banyak toko di Bali yang tutup saat pandemi sehingga mereka tidak tahu harus makan dari mana tapi dituntut oleh pemerintah untuk membeli masker.

“Kita tahu bahwa cara mencegah Covid kita edukasi protokol, masker, mencuci tangan, jaga jarak. Padahal poin pentingnya untuk mengalahkan Covid butuh antibodi yang kuat. Antibodi yang kuat terbangun dari protein, protein dari nutrisi. Bagaimana orang bisa menjaga antibodinya kalo dia engga bisa makan?” ujarnya.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Dia tahu keadaan di lapangan seperti apa karena dirinya terjun langsung. Selama Maret banyak orang memakai masker tapi saat September masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan Covid-19 hingga muncul berbagai konspirasi.

“Orang menyalahkan rakyat, orang-orang di Twitter, di Instagram, bahkan Satgas pun rata-rata menyalahkan masyarakat tapi mereka tidak pernah turun langsung melihat,” ucapnya.

Dia mengunjungi beberapa daerah dan berbincang kenapa banyak masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Ini Respon Member BTS Ketika Menyukai Gadis yang Sama, Jin Menyerah, RM dan Jungkook Pejuang Sejati

Mereka menjawab jika mereka sudah di-PHK dan gaji dipotong, jika tetap memakai masker mereka tidak akan makan.

Jika mereka tidak makan, bukan hanya ancaman terkena Covid-19 tapi juga tifus.

“Kita udah telat dari awal tapi statement ini engga pernah ada,” tuturnya.

Baca Juga: Sepak Terjang Karier Gatot Nurmantyo, Tak Disangka Kekayaannya Tembus Angka Miliaran Rupiah

Dia menambahkan jika masyarakat sudah patuh dari Maret, April, Mei tapi Juni, Juli sudah bingung harus bagaimana, bahkan saat meminta tolong kepada instansi pun sama.

Menurutnya tidak ada obat yang bisa langsung menyembuhkan Covid-19 tapi yang ada meredakan gejala.

Minum multivitamin, olahraga, jadi tubuh yang antibodinya kuat bisa lawan Covid-19.

 

***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x