Peringati Hari Santri Nasional, Wapres Ma'ruf Amin Sampaikan 3 Pesan untuk Pesantren di Indonesia

- 22 Oktober 2020, 19:30 WIB
Logo resmi Hari Santri Nasional 2020.
Logo resmi Hari Santri Nasional 2020. /Kemenag RI/

PR PANGANDARAN -  Setiap tahunnya pada tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional sejak ditetapkan oleh Presiden Jokowi pada 22 Okotober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta.

Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama.

Tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh pahlawan Nasional KH Hasjim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.

Baca Juga: Dukung Biden Jadi Presiden, Obama: Trump Tidak Bisa Lindungi Manusia, Termasuk Dirinya Sendiri!

Pada peringatan Hari Santri Nasional kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, mengingat kondisi negara yang masih dilanda pandemi Covid-19.

Seperti halnya acara peringatan Hari Santri Nasional yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) ini, acara diadakan secara virtual pada Kamis 22 Oktober 2020.

Pada kesempatan tersebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pesannya terhadap pondok pesantren yang merupakan cikal bakal melahirkan para santri.

Baca Juga: 'Indonesia Kehilangan Sosok Pembina Umat', Menag Terpukul atas Kepergian Pimpinan Gontor

Pesan yang disampaikan antara lain, pondok pesantren di seluruh Indonesia diharapkan dapat berperan sebagai pusat tiga bidang yakni pendidikan keagamaan, dakwah dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Dikutip dari Antara oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com, sebagai lembaga pendidikan keagamaan, pesantren diharapakan dapat melahirkan seorang pemimpin yang alim serta paham ajaran agama.

"Pesantren, sebagai tempat pembinaan santri, harus tetap berfungsi pertama, menjadikan dan menyiapkan orang-orang yang paham agama; kedua, pesantren juga sebagai pusat dakwah; ketiga, pesantren harus menjadi pusat pemberdayaan terutama di bidang ekonomi," kata Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Masih Gelar Demo Tolak UU Cipta Kerja? Coba 3 Ide Ini untuk Aksi yang Lebih Kreatif Tanpa Anarkis

Kemudian selain itu, ia juga menyampaikan pesantren diharapkan dalam hal pusat dakwah sudah mulai memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menyampaikan pesan keseluruh masyarakat luas.

"Sebab dengan dakwah digital, sasarannya akan lebih luas, jangkauannya lebih luas, waktunya (bisa) kapan saja dan bisa dimana saja. Melalui dakwah digital, maka pesan dan nasehatnya itu akan bisa sampai kemana-mana," kata wakil presiden yang berlatar ulama itu.

Lebih lanjut, harapan wakil presiden adalah agar pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi untuk membantu membantu masyarakat yang ekonominya masih lemah.

Baca Juga: 'Indonesia Kehilangan Sosok Pembina Umat', Menag Terpukul atas Kepergian Pimpinan Gontor

Ma'ruf Amin juga mendorong setiap pesantren memiliki bank wakaf mikro dan Baitul Maal wa Tamwil untuk memberdayakan perekonomian masyarakat yang tinggal di lingkungan pesantren.

Seperti BMT dan LPDB-KUMKM (Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah) pesantren diharapkan dapat menjadi perantara terhadap pemberian pinjaman atau pembiayaan kepada masyarakat.

"Oleh karena itu saya berharap semua pesantren, kalau bisa 20.000 pesantren, itu bisa membangun BMT dan nanti memperoleh pembiayaan selain dari bank syariah juga dari LPDB dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah," ujarnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x