Arteria Dahlan Sebut PKI Masuk di Tubuh PDIP, Megawati: Mau Diomongin PKI Mau Apa Terserah

- 29 Oktober 2020, 20:18 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati /Serang News/Serangnew.com

PR PANGANDARAN - Pada Senin, 5 Oktober 2020 kemarin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Politikus PDIP Arteria Dahlan mengatakan bahwa PKI masuk ke PDIP karena menurutnya PDIP adalah partai yang terbuka.
 
"Jadi kalau ditanya apakah PDI Perjuangan ada PKI-nya ya jelas. Karena kami partai terbuka ya. Dan tapi yang perlu kita ingatkan. Bukan hanya di PDI perjuangan yang ada PKI nya. Nanti teman-teman cari sendiri di partai mananya," kata Arteria, yang dikutip oleh PikiranRakyat-pangandaran.com dari RRI.
 
Anggota Komisi III DPR itu pun mengatakan tidak hanya PKI yang ada di PDIP. Namun, anak dari keluarga PRRI, DI/TII, serta anak aparat penegak hukum juga masuk ke Partai yang di ketuai Megawati Soekarnoputri.
 
 
"Tapi di PDI Perjuangan bukan hanya anak PKI. Anak PRRI, anak DI-TII, dan utamanya lagi banyak anak TNI, banyak anak Polisi, banyak anak birokrat. Kenapa nggak dibilang partai TNI, partai polisi, partai birokrat," ucapnya.
 
Arteria kemudian menegaskan saat anak dari PKI, PRRI, dan DI/TII masuk ke PDI Perjuangan, mereka tidak lagi memegang ideologi asalnya. Namun, ia mengatakan mereka patuh mengikuti ideologi PDIP serta hukum negara di Republik Indonesia.
 
"Kenapa bisa begitu? Karena konstitusional. Ada TAP MPR 1 2003. TAP MPR Nomor 1 Tahun 2003. Nah tapi semua, yang even saya PRRI, ada yang DI/TII, ada yang PKI. Begitu masuk PDI Perjuangan, ikut aturan main PDI Perjuangan. Apa? Ikut pada hukum negara," ucap Arteria.
 
 
"Ideologinya bukan ideologi PRRI lagi tapi ideologinya adalah ideologi sesuai anggaran dasar anggaran rumah tangga plus hukum negara," katanya.
 
Lalu Ahmad Dhani yang merupakan Wasekjen Partai Gerindra meminta TNI fokus kepada bahaya laten komunis.
 
"Bahaya laten itu komunis (PKI) karena ada dalam TAP MPRS No 25 tahun 1966. HTI-FPI-DI TII tidak ada di dalam Tap MPR. Jadi fokus saja pada perintah TAP MPRS No 25 tahun 1966," kata Ahmad Dhani dalam keterangannya, Senin 5 Oktober 2020.
 
 
Menanggapi isu tersebut, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pun marah dan tak terima pihaknya selalu diisukan bagian dari PKI. Ia mengatakan, isu itu muncul karena iri dengan partainya yang besar.
 
"Saya jelek-jelek gini manusia unik lho, di republik ini, ya saya bilang begitu, kenapa, bukan menyombongkan diri, tidak, orang tua saya dua duanya pahlawan, mau diapain, mau diomongin PKI mau apa terserah, bodo," kata Megawati saat meresmikan 13 kantor, 1 patung Soekarno dan 1 sekolah partai di Hari Sumpah Pemuda secara virtual, Rabu 28 Oktober 2020.
 
Megawati pun tak memahami asal muasal dirinya disebut bagian dari PKI, menurutnya kedua orang tuanya adalah pahlawan.
 
"Untuk menjadi pahlawan nasional tidak gampang, Bung Karno dibilang proklamator, saya anggota DPR tiga kali, anggota DPR saya waktu zaman Pak Harto itu di penelitian khusus, ditanyain urus pancasila, segala apa, kok lolos saya, tiga kali. Jangan main-main lho, satu kali kan lima tahun dikurangi dua tahun jadi wapres ,dan saya presiden mandataris lho," kata Mega.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x