PANGANDARAN TALK - Sudah sebulan lebih mantan pemain PSIS Semarang Pratama Arhan berada di Jepang bersama klub Liga 2 Tokyo Verdy.
Namun sudah beberapa kali pertandingan bergulir, Pratama Arhan belum kunjung dimainkan.
Bahkan sampai laga terakhir yang berlangsung hari ini, Sabtu (23/4/2022) antara Tokyo Verdy vs JEF United Chiba, nama Pratama Arhan belum juga muncul di dalam list pemain sekalipun untuk pemain cadangan.
Baca Juga: Saat Libur Kompetisi, Pemain Persib Erwin Ramdani Beralih Profesi Jadi Bermain Bulutangkis
Hal ini tentu mengundang banyak pertanyaan bagi para pecinta sepak bola Indonesia, kenapa belum juga dimainkan? Apakah berkaitan dengan ibadah puasa?
Belum ada keterangan resmi mengenai alasan kenapa Arhan belum juga dilepas di lapangan hijau sebagai bagian dari skuad Tokyo Verdy.
Seperti diketahui, seluruh umat muslim di dunia sudah 3 pekan ini menjalani ibadah puasa.
Jika melihat waktu di Indonesia menjalankan ibadah puasa sekitar 13 jam, maka di Jepang mencapai sekitar 16 jam.
Baca Juga: Thomas Doll Ambil Alih Posisi Sudirman sebagai Pelatih Persija, Bambang Pamungkas di Coret
Dengan waktu yang lebih lama, maka memungkinkan akan menguras energi lebih banyak ketimbang di Indonesia.
Pratama Arhan sendiri sebagai muslim yang taat dilaporkan tak pernah ketinggalan menjalankan ibadah puasa selama di Jepang.
Hal itu berdasarkan keterangan dari ibunda Pratama Arhan, Surati yang menegaskan bahwa setiap hari dirinya terus berkomunikasi dengan Arhan.
Bahkan, kata Surati, Arhan di sana sebagai pemain profesional mendapat pelayanan secara profesional pula dari pihak klub, termasuk dalam menyediakan makanan halal untuk sahur dan berbuka.
“Setiap malam selalu komunikasi, disana Arhan juga puasa. Ada tim khusus yang menyediakan makan berbuka dan sahur, sudah dijamin halal,” ujar Surati, dikutip Pangandaran Talk dari laman blorakab.go.id.
Baca Juga: Klub Thailand Berminat Pinjam Pemain PSIS Semarang, Alfeandra Dewangga Siap Meluncur?
Surati berharap, Arhan bisa terus berprestasi dan membuat bangga bangsa Indonesia, begitu juga untuk tanah kelahirannya, Blora, Jawa Tengah.
Dengan demikian, apakah pelatih serta klub Tokyo Verdy cukup menghormati ibadah puasa yang dijalankan Pratama Arhan, sehingga belum kunjung diturunkan untuk bertanding?.***