PANGANDARAN TALK - Lagi, insiden kericuhan kembali terjadi dan mencoreng wajah dunia persepakbolaan tanah air.
Kali ini kericuhan melibatkan suporter klub legendaris Persebaya Surabaya yang terkenal dengan kesolidannya, Bonek.
Kemarahan para oknum suporter klub berjulukan Bajul Ijo ini merupakan buntut kekalahan tim kesayangannya saat menghadapi Rans Nusantara FC Kamis lalu.
Para oknum suporter ini melakukan aksi yang tidak terpuji dengan merusak fasilitas stadion Gelora Delta Sidoarjo sesaat setelah pertandingan usai.
Bak preman, para Bonek melakukan aksi pengrusakkan hingga turun ke dalam lapangan sebagai ungkapan kekecewaannya.
Bukan hanya turun ke lapangan, beberapa oknum suporter melakukan pelemparan berupa botol air mineral kepada para pemain dan crew.
Rupanya insiden tersebut berbuntut panjang terhadap suporter sekaligus klub Persebaya Surabaya itu sendiri.
Akibatnya Persebaya Surabaya harus siap menerima hukuman dari pihak komisi disiplin.
Selain itu pengakuan mengejutkan datang dari CEO atau Presiden Klub Persebaya, Azrul Ananda yang menyatakan mundur dari jabatannya.
Hal tersebut tentu saja mengundang berbagai komentar salah satunya dari Dahlan Iskandar yang merupakan ayahanda dari Azrul Ananda.
Dilansir PangandaranTalk.com dari akun Instagram @bonek.pedia menyatakan kekecewaannya pada putranya.
"Sumpah saya terkejut mendengar ini, saya tidak ikut cawe-cawe. Mundur bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah di Persebaya. Kalau mundur lalu mau diserahkan siapa?saya tanya ayo siapa yang pegang?" Ujarnya dalam sebuah wawancara.
"Tim ini sangat jelek dibandingkan musim sebelumnya. Masa didapan gawang bisa tidak masuk. Sampai saya bilang Marselino saja jadi ujung tombak" sambungnya.
Banyak yang berharap, Azrul Ananda dapat mengurungkan niatnya untuk meninggalkan jabatan sebagai CEO Persebaya.
Namun apapun keputusan Azrul Ananda, sedianya kita harus menerima dan menghormatinya.***