Usai Tolak Bertanding dengan Atlet Israel, Judoka Aljazair Disambut Bak Pahlawan saat Tiba di Negaranya

PR PANGANDARAN - Setelah menolak bertanding dengan atlet Israel di Olimpiade Tokyo 2020, kini atlet judo alias judoka asal Aljazair Fethi Nourine malah disambut bak pahlawan oleh masyarakat negara itu saat tiba di Aljazair pada Rabu malam.

"Pelatih saya dan saya mengambil keputusan bersama dan saya bangga akan hal itu. Keputusan ini menghormati saya terlebih dahulu, menghormati keluarga saya, dan menghormati rakyat Aljazair dan negara bagian Aljazair, karena Presiden Abdelmadjid Tebboune menyatakan kepada dunia bahwa kami tidak menyetujui normalisasi, dan kami mendukung perjuangan Palestina," jelas judoka asal Aljazair, Nourine saat menginjak di bandara negaranya.

"Saya senang saya bisa mengganggu entitas Zionis [melalui menolak bertanding dengan atlet Israel], dan saya menerima panggilan telepon yang menggembirakan dari dunia Arab dan Islam," tambah judoka Aljazair tersebut.

Baca Juga: Peruntungan Shio Ayam, Shio Anjing, dan Shio Babi 31 Juli 2021: Anda Akan Mendapat Nasihat yang Baik

Berdasarkan kasusnya, Nourine akan menghadapi atlet judo asal Sudan Mohamed Abdalrasool, pada 24 Juli, dalam pertandingan pertamanya di babak 64, dan akan dipasangkan dengan Tohar Butbul dari Israel di babak 32 dalam kategori berat 73kg putra.

Namun ternyata, empat hari sebelum pertandingan, atlet judo bernama Nourine menolak bertanding dengan atlet Israel karena masalah Palestina lebih penting, sehingga ini adalah keputusan yang tidak dapat diubah.

"Saya terkejut ketika saya melihat bahwa undian memasangkan saya dengan pegulat entitas Zionis, yang saya tidak lihat akan datang, tetapi saya tidak ragu untuk mengambil keputusan untuk mundur," bebernya.

Baca Juga: Cek Terawang Zodiak Libra, Scorpio, dan Sagitarius 31 Juli 2021: Cintamu Diuji dengan Campur Tangan Keluarga

Sementara itu, Komite Eksekutif Federasi Judo Internasional (IJF) mengumumkan Nourine dan pelatihnya, Ammar Benkhlef mendapat diskors dalam rentang waktu tertentu.

"posisi Norine sama sekali tidak konsisten dengan filosofi federasi yang memiliki kebijakan non-diskriminasi ketat, dan promosi solidaritas sebagai prinsip fundamental, yang diperkuat oleh nilai-nilai judo," kata perwakilan IJF tersebut.