PR PANGANDARAN – Gelaran Olimpiade Tokyo 2020 menghadirkan fakta menarik tentang tujuan mulianya menggunakan logam bekas sebagai bahan medali.
Digunakannya logam bekas sebagai medali adalah bagian dari tema Olimpiade Tokyo 2020 yakni “Be better, together – for the planet and the people”.
Disebutkan bahwa logam bekas itu berasal dari perangkat elektronik bekas yang dikumpulkan sejak 1 April 2017 hingga 31 Maret 2019, terkumpul bahan tersebut dengan bobot 78.985 ton.
Baca Juga: Sudah Divaksinasi Tapi Masih Terpapar Covid-19? Ini yang Harus Anda Lakukan
Total ada 6,21 juta unit logam bekas, logam itu terdiri atas game watch, laptop, kamera digital, hingga telepon seluler.
Desainer medali Olimpiade Tokyo 2020, Junichi Kawanishi, menyampaikan harapannya terkait medali yang digunakan di ajang tersebut.
“Dengan cincin mereka yang bersinar, saya berharap medali akan dilihat sebagai penghargaan atas upaya para atlet, mencerminkan kejayaan mereka, dan melambangkan persahabatan,” ujarnya.
Baca Juga: Laporan Internal CDC: Covid-19 Varian Delta Sangat Mudah Menular Serupa Cacar Air
Sebanyak 1.300 institusi pendidikan dan 2.100 toko ritel elektronik turut menyumbangkan perangkat elektronik bekasnya untuk bahan medali.
Artikel Rekomendasi