“Apa? Tolong beritahu saya siapa yang menuliskan ‘kamu mungkin berharap tidak terlahir menjadi orang Asia’ pada situs pelayanan kesehatan mental, mengapa mereka berpikir hal itu akan membantu, dan bagaimana ini dapat memberitahu saya seharusnya ini membantu saya merasa bangga, kebanggaan seperti apa?” ujar Matteo Wong, @matteo_wong
Baca Juga: Dihadiri Banyak Tamu, Pernikahan Atta-Aurel Bakal Berakhir Didenda Rp50 Juta seperti Putri HRS?
Setelah mendapatkan kritik atas tulisan yang dianggap tidak peka pada situs tersebut, Havard kemudian mengganti penggunaan bahasa mereka dengan permintaan maaf.
CAMHS kemudian mengklarifikasi bahwa tujuan mereka hanyalah untuk mendukung semua mahasiswa yang merasakan pengalaman sulit dalam hidupnya.
“Kami benar-benar meminta maaf atas beberapa unggahan terbaru pada situs kami. Kami bukan hanya gagal dalam misi tersebut, tetapi juga menimbulkan lebih banyak tekanan dalam komunitas kami,” ujarnya.
Baca Juga: Seorang Ibu Relakan Sang Anak Berpacaran dengan Selingkuhanya, Agar Rahasia Tidak Terbongkar
“Kami berniat untuk membuat unggahan yang dapat membantu mahasiswa Asia, Asia Amerika, dan penduduk kepulauan pasifik yang kami tahu sedang terluka karena beberapa kejadian di sekitar kita, tetapi kami akhirnya mengunggah beberapa hal yang tidak peka dan konten yang tidak pantas yang kini telah kami hapus,” sambungnya.
Lebih lanjut, diketahui bahwa ini bukanlah kali pertama Harvard University melibatkan diri dalam kontroversi perihal rasial.***
Artikel Rekomendasi