Tak Kompeten Jadi Mendikbud, Guru Besar UGM Minta Nadiem Geluti Dulu Posisi Dirjen Kemendikbud

- 10 Juli 2020, 06:56 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam peluncuran kebijakan Merdeka Belajar episode III tentang perubahan mekanisme dana BOS di Jakarta pada Jumat, 13 April 2020.*
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam peluncuran kebijakan Merdeka Belajar episode III tentang perubahan mekanisme dana BOS di Jakarta pada Jumat, 13 April 2020.* /ANTARA/.*/Antara

PR PANGANDARAN - Eks CEO Gojek yang kini menjabat sebagaia Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem dinilai tidak kompeten oleh seorang Guru Besar UGM.

Hal ini lantaran kecarut-mautan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dianggap belum matang, sehingga berbuntut pada persoalan pendidikan.

Seperti yang diberitakan Pikiran-Rakyat.com, Nadiem mendapat sejumlah kritik tajam dari berbagai pihak. Mulai dari praktisi, pengamat pendidikan hingga masyarakat.

Baca Juga: Aurat Jin BTS Terekspos saat Live, Big Hit Lancarkan Segala Cara untuk Menutupinya, ARMY Kecewa

Selain itu, Nadiem juga dianggap belum bisa mewujudkna visi Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Guru Besar Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Wahyudi Kumorotomo, menyatakan Nadiem sebagai menteri Pendidikan tidak betul-betul menguasai peta persoalan pendidikan di Indonesia.

Misalnya, menjadi dirjen yang membuat inovasi bidang teknologi pendidikan.

Baca Juga: Wow 6 Zodiak ini Dapat Rekomendasi Rutinitas Perawatan Diri Terbaik, Apakah Kamu Salah Satunya?

"Nadiem agaknya lebih cocok menjadi salah satu dirjen dalam Kementerian Pendidikan yang dapat membuat inovasi di bidang teknologi pendidikan," ujar Wahyudi Kumorotomo dalam diskusi zoom dan live youTube Pustakapedia, Selasa 7 Juli 2020.

Wahyudi beralasan terdapat konteks yang berbeda di Kemendikbud yang kini menangani semua jenjang pendidikan di Indonesia. Selain itu, ide Nadiem yang menghendaki semua kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan secara daring tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x