Fahira Idris soal Isu Mapel Sejarah Dihapus Nadiem: Pilar Pendidikan Karakter, Ini Jadi PR Mendikbud

- 23 September 2020, 20:55 WIB
Polemik penghapusan mata pelajaran sejarah
Polemik penghapusan mata pelajaran sejarah /

PR PANGANDARAN – Sempat menjadi perbincangan publik terkait isu penghapusan Mata Pelajaran Sejarah dari kurikulum Sekolah, membuat warganet geram bahkan tidak sedikit pejabat pun mengkritisi isu tersebut hingga menjadi polemik.

Dilansir Warta Ekonomi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim memberikan klarifikasi terkait isu tersebut pada hari ini Rabu, 23 September 2020.

Mendikbud menjelaskan bahwa dalam kurikulum nasional tidak ada kebijakan, regulasi, ataupun rencana untuk menghapuskan Mapel Sejarah tersebut.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Blak-blakkan Bongkar Alasan Dicopot dari Panglima TNI, Ternyata Gegara Film G30S/PKI

Jika merujuk pada salah satu agenda utama Menteri Nadiem, yakni menerapkan pendidikan berkarakater, Mapel Sejarah harusnya lebih dikuatkan karena materinya mengandung banyak inspirasi penguatan karakter anak bangsa.

Fahira Idris selaku Anggota DPD RI menyampaikan rasa syukur jika Mapel Sejarah tersebut tidak dihapus dari kurikulum, dan memastikan menjadi Mata Pelajaran yang wajib.

Akan tetapi, Fahira melanjutkan bahwa untuk saat ini bukan persoalan dihapus atau tidaknya, melainkan sudah sejauh mana Kemendikbud mengoptimalkan Mapel Sejarah tersebut akan bergeser menjadi salah satu penguat karakter peserta didik.

Baca Juga: Ternyata Gatot 'Cium' Gelagat Kebangkitan PKI Sejak 2008 Lalu: Saya Pernah Sumpah di Atas Alquran!

Fahira menegaskan, harusnya salah satu agenda penting Kemendikbud saat ini adalah mengevaluasi apakah materi ajar mapel Sejarah saat ini sudah optimal mengusung nilai-nilai penguatan karakter anak bangsa.

"Hemat saya, selain Agama dan Kewarganegaraan, mapel Sejarah adalah salah satu pilar pendidikan karakter di sekolah. Dengan mempelajari sejarah perjalanan bangsa beserta tokoh-tokohnya, secara langsung berbagai nilai mulai dari religiusitas, kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, bahkan demokrasi akan diserap oleh peserta didik. Ini menjadi salah satu 'PR' Mendikbud Nadiem," ujarnya.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Permenpan RB Warta Ekonomi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x