Memakan Banyak Korban, Bobotoh Serukan GBLA Ganti Nama

24 Juni 2022, 13:00 WIB
Memakan Banyak Korban, Bobotoh Serukan GBLA Ganti Nama /Instagram/@bolalopfootball

PANGANDARAN TALK - Stadion Gelora Bandun Lautan Api (GBLA) menjadi salah satu stadion yang sangat dibanggakan oleh warga Bandung.

Memiliki desain yang menarik dan juga megah, lokasi stadion yang dikelilingi sawah juga menambah kesan indah.

Sayangnya dibalik keindahannya, stadion tersebut justru menyimpan banyak kejadian kelam.

Pembangunan Stadion GBLA sempat dilanda isu korupsi yang membuat beberapa fondasi dan keadaan stadion tidak seperti yang diharapkan.

Baca Juga: Babak Belur di Piala Presiden, Tumbal atau Karma Buat Persija? Ini Proyeksi Mengerikan Thomas Doll Buat Liga 1

Selain itu, stadion yang berlokasi di Gede Bage ini sudah menelan banyak korban. Terhitung dari tahun 2017, sebanyak empat suporter meninggal diarea stadion.

Pada tahun 2017 Rico Andrean seorang bobotoh meninggal karena terjadi antar suporter.

Selanjutnya, tahun 2018 Haringga Sirla seorang suporter Persija Jakarta meninggal karena bentrok antar Bobotoh dan jak mania.

Yang terakhir terjadi baru-baru ini Asep Solihin dan Sopiana Yusup juga harus meregang nyawa karena tidak terkontrolnya area luar stadion.

Baca Juga: Fenomena Langit Langka Terjadi di Bulan Juni, Salah Satunya Terjadi Tadi Subuh

Tragedi tersebut terjadi karena beberapa orang yang tidak memiliki tiket paksa masuk kestadion.

Akibatnya daerah luar penuh dan berdesak-desakan hingga membuat banyak orang terhimpit dan sesak nafas.

Insiden kelam di stadion tersebut mendapat perhatian dari banyak pihak.

Beberapa orang bahkan dikaitkan dengan insiden tersebut dengan nama stadion yaitu “Bandung Lautan Api”.

Mereka menilai bahwa nama tersebut terkesan seram dan angker, lautan api pun bermain dengan kejadian berdarah ini.

Baca Juga: Rampung Operasi Tulang Pipi, Igbonefo Sampaikan Pesan Menohok untuk Bobotoh

Dengan begitu, banyak orang yang menyarankan agar stadion ini bisa berganti nama.

“Gantilah Bandung Lautan Api mah panas, matak loba kajadian jeng aya wae flare,” tulis bobotoh sebagaimana dikutip Pangandaran Talk pada instagram persiblegendt.

Namun, beberapa bobotoh tidak setuju jika stadion ini berganti nama, karena nama tersebut merupakan bentuk sejarah perjuangan warga Bandung.

mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan kelalaian mereka sendiri dan berharap bobotoh bisa intropeksi diri.***

Editor: Fikri Mahendra

Tags

Terkini

Terpopuler