Gambar Pertama Merkurius Dikirim Pesawat Ruang Angkasa BepiColombo

- 3 Oktober 2021, 15:50 WIB
Sebuah gambar pertama planet Merkurius dikirim oleh pesawat ruang angkasa bernama BepiColombo, begini penjelasannya.
Sebuah gambar pertama planet Merkurius dikirim oleh pesawat ruang angkasa bernama BepiColombo, begini penjelasannya. /Instagram @kevinjdebruin

PR PANGANDARAN - Sebuah pesawat ruang angkasa BepiColombo Eropa-Jepang telah mengirim kembali gambar pertama Merkurius.

Misi tersebut dilakukan oleh yang pertama dari enam flybys Merkurius pada pukul 23.34 GMT pada Jumat menggunakan gravitasi planet untuk memperlambat pesawat ruang angkasa.

Setelah menukik melewati Merkurius pada ketinggian di bawah 200 km (125mil), pesawat ruang angkasa itu mengambil foto hitam-putih beresolusi rendah dengan salah satu kamera pemantaunya sebelum meluncur lagi.

Baca Juga: Waspada Asteroid! Batu Luar Angkasa yang Lebih Besar dari Big Ben Akan Melewati Bumi Minggu Depan

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari The Guardian, Badan Antariksa Eropa mengatakan gambar yang diambil menunjukkan belahan bumi utara dan ciri khas Merkurius yang bopeng, di antaranya Kawah Lermontov selebar 166 km.

“Jarak terbang itu sempurna dari sudut terbang pesawat ruang angkasa, dan sungguh luar biasa akhirnya melihat planet target kami,” kata Elsa Montagnon, manajer operasi pesawat ruang angkasa untuk misi tersebut.

Misi BepiColombo akan mempelajari semua aspek dari planet dalam yang misterius ini dari inti hingga proses permukaan, medan magnet, dan eksosfer.

Baca Juga: 3 Astronot China Kembali ke Bumi usai Jalani Misi 90 Hari di Stasiun Luar Angkasa

“Untuk lebih memahami asal-usul dan evolusi sebuah planet yang dekat dengan bintang induknya,” kata Elsa.

Merkurius adalah satu-satunya planet berbatu yang mengorbit Matahari selain planet Bumi yang memiliki medan magnet.

Medan magnet dihasilkan oleh inti cair tetapi mengingat ukurannya, Merkurius seharusnya sudah menjadi dingin dan padat sekarang seperti Mars.

Baca Juga: Dawn Aerospace Telah Menyelesaikan Lima Uji Coba Pesawat Luar Angkasa Mk-II Aurora

Anomali ini mungkin disebabkan oleh beberapa fitur komposisi inti, sesuatu yang akan diukur oleh instrumen BepiColombo dengan presisi yang jauh lebih besar daripada yang mungkin dilakukan sejauh ini.

Misi bersama oleh Badan Antariksa Eropa dan Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang diluncurkan pada 2018, terbang sekali melewati Bumi dan dua kali melewati Venus dalam perjalanannya ke planet terkecil di tata surya tersebut.

Kedua probe akan mempelajari inti Merkurius dan proses di permukaannya serta bola magnetnya.

Misi ini dinamai dengan ilmuwan Italia, Giuseppe Bepi Colombo, yang membantu mengembangkan manuver bantuan gravitasi yang pertama kali digunakan oleh Mariner 10 NASA ketika terbang ke Merkurius pada tahun 1974.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x