"Untuk tahun 2020 hanya terjadi sekali," ujar Emanuel.
Peneliti astronomi dan astrofisika pada Pusat Sains Antariksa Lapan Rhorom Priyatikanto mengatakan konjungsi terjadi ketika ada dua objek tata surya yang tampak berdekatan di langit.
"Kali ini, Venus dan Merkurius akan tampak terpisah kurang dari 1 derajat, padahal keduanya bisa tampak terpisah hingga sekitar 70-an derajat," tutur Rhorom.
Baca Juga: Jutaan Orang Berjuang Keras, 'Topan Super' Hantam India dan Bangladesh saat Pandemi Covid-19
Rhorom menuturkan fenomena konjungsi Merkurius dan Venus dapat disaksikan sekitar 30 menit setelah matahari tenggelam.
"Silakan cari dua bintik terang di sekitar ufuk barat dengan ketinggian 13 derajat," tuturnya.
Fenomena itu tidak berdampak apa-apa terhadap Bumi.***
Artikel Rekomendasi