Ketika kutub utara dan selatan berpindah tempat dan terakhir kali ini terjadi 780.000 tahun yang lalu.
Baca Juga: Bikin Resah Pemilik Cafe dan Resto Kampung Turis Pangandaran, Kulkas hingga Sendok Digondol Maling
Peneliti mengatakan anomali itu bisa mendatangkan malapetaka pada satelit atau pesawat ruang angkasa yang terbang melalui daerah itu dan akan mengalami kerusakan teknis.
Penemuan ini dibuat oleh tim dari Badan Antariksa Eropa (ESA) yang mengambil data dari konstelasi Swarm (sekelompok satelit).
Konstelasi Swarm terdiri dari 3 satelit yang mempelajari medan magnetik Bumi.
Baca Juga: Jelang Idulfitri, LAPAN Umumkan Asteroid Besar 1997 BQ Dekati Posisi Bumi Malam Ini
Satelit secara khusus dirancang untuk mengidentifikasi dan mengukur sinyal magnetik berbeda yang membentuk medan magnet Bumi, memungkinkan para ahli untuk melihat area yang telah melemah.
ESA telah mempelajari medan magnet sejak akhir tahun 2013.
Misi ini terdiri dari tiga satelit identik yang memberikan pengukuran lapangan berkualitas tinggi di tiga bidang orbit yang berbeda.
Baca Juga: Kontrak Kerja dengan Indonesia Habis, Ratusan WN Tiongkok Terpaksa Dipulangkan dengan Seragam Hazmat
Artikel Rekomendasi