PR PANGANDARAN - Cahaya merah misterius di pusat Bima Sakti tengah gencar disediliki seluruh astronom dan peneliti dunia.
Hal ini lantaran temuan itu merupakan fenomena yang bukan saja jarang terjadi bahkan ini adalah pertama kalinnya.
Teleskop WHAM (Wisconsin H-Alpha Mapper) yang berbasis di Chili, Amerika berhasil menangkap cahaya merah misterius tersebut.
Baca Juga: Fakta Baru: Skandal Seks di Tempat Karantina Covid-19 Jadi Penyebab Utama Lonjakan Kasus Corona
Seperti diberitakan PikiranRakyat-BandungRaya.com, cahaya merah misterius di pusat Bima Sakti yang terdeteksi untuk pertama kalinya itu bersinar dari daerah yang dikenal sebagai 'Tilted Disk' atau wilayah pusat Bima Sakti.
Dari temuan itu, tim astronomi AS berspekulasi bahwa cahaya merah misterius itu merupakan gas hidrogen yang terionisasi.
Asumsi itu dibangun usai mereka membandingkan warna lain dari cahaya yang berasal dari nitrogen dan oksigen terionisasi.
Baca Juga: Viral Kasus Intip Bagian Intim Wanita Lewat CCTV, Psikolog: Ini Bukti Orang Mesum Ada Dimana-mana
"Mampu melihat gas terionisasi dengan cara baru seharusnya membantu kita menemukan jenis sumber yang bisa bertanggung jawab untuk menjaga agar semua gas itu tetap berenergi," kata Dr Lawrence Haffner, dari Embry-Riddle Aeronautical University, Florida.
Sementara itu, peneliti utama, Dhanesh Krishnarao, seorang mahasiswa pascasarjana di University of Wisconsin-Madison, memanfaatkan sebuah model untuk memprediksi berapa banyak gas yang seharusnya ada.
Artikel Rekomendasi