Jadi Cabang Olahraga Prestasi, eSport Dicibir Netizen: Ini Gak Benar, Anak akan Jadi Pemalas!

- 11 September 2020, 15:02 WIB
Ilustrasi Esport resmi menjadi cabang olahraga baru di Indonesia.
Ilustrasi Esport resmi menjadi cabang olahraga baru di Indonesia. /facebook/mobile legend

PR PANGANDARAN – Berdasarkan rapat kerja nasional KONI yang diadakan pada 25-27 Agustus 2020, Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Komite Olahraga Nasional Indonesia secara resmi memutuskan eSports menjadi cabang olahraga prestasi di Indonesia.

Menurut Ketua Harian Pengurus Besar Esports Indonesia (PBEI) Bambang Sunarwibowo ada beberapa alasan kenapa eSports layak menjadi cabang olahraga prestasi.

Di antaranya menggunakan tenaga manusia berupa kecepatan, ketangkasan, dan strategi seperti cabang olahraga pada umumnya.

Baca Juga: Viral, Petani Sultan Bawa 'Lamborghini Orange' untuk Kerja di Sawah, Ternyata Replika Yamaha Vixion

Alasan lainnya karena eSports banyak dipertandingkan dalam kegiatan nasional maupun internasional, termasuk Asian Games 2018 dan Sea Games 2019.

Dengan diresmikannya menjadi olahraga prestasi maka eSports dipastikan akan mengikuti kompetisi Pekan Olahraga Nasional (PON).

Namun, tak semua pihak menerima baik keputusan ini. Banyak yang tak setuju jika eSports dijadikan olahraga prestasi karena akan membuat banyak anak malas belajar dan hanya bermain game dengan alasan bisa ikut kompetisi nasional.

Baca Juga: Kerugian Sentuh Rp15,4 Juta, Begini Kelanjutan Insiden Tank TNI Tabrak Motor dan Gerobak Gorengan

“Saya penggemar game, tapi eSports jadi olahraga nggak benar. Anak-anak akan malas belajar dan hanya bermain game,” komentar akun @majiinboed pada akun Instagram @kemenkominfo pada 11 September 2020.

“Bikin mata minus,” komentar akun lainnya @abscond.nl.

Seperti yang kita ketahui, eSports merupakan olahraga elektronik yang dimainkan menggunakan komputer, smartphone, dan perangkat lainnya.

Baca Juga: Tolak 'Ikut' Anies Baswedan, Wali Kota Bogor: PSBB Jakarta Belum Jelas, Kalau Enggak Siap Gausah

Cabang olahraga satu ini pertama kali dikenalkan oleh mahasiswa Universitas Stanford. Mereka bermain game Spacewar hanya untuk memenangkan hadiah agar bisa berlangganan majalah gratis Rolling Stone selama 1 tahun.

Sedangkan awal mula eSports masuk ke Indonesia yaitu pada Asian Games 2018, di mana ada satu cabang olahraga (cabor) baru yang dipertandingkan.

Perkembangan eSports ini memang sangat pesat terutama karena didukung dengan perkembangan PC yang juga terdapat game didalamnya.

Baca Juga: Bocorkan Kejutan Ultah RM BTS, ARMY China Pamer Kado Part 1 hingga Colek Kebiasaan Unik sang Leader

Meskipun eSports bisa menjadi kebanggaan sekarang karena setara dengan cabang olahraga lainnya tapi tetap saja jika bermain game sering dipandang negatif oleh orang lain khususnya para orang tua.

Tak sedikit anak yang bermain game menjadi malas belajar dan membuat prestasi sekolah menurun.

Apalagi Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Komite Olahraga Nasional Indonesia belum menentukan batasan umur untuk mengikuti kompetisi ini sehingga masih terbuka kesempatan untuk setiap orang.

Baca Juga: Sering Insomnia? Intip Cara Kilat Tidur Cepat ala Tentara Amerika Serikat, 2 Menit Langsung Lelap!

Sering dipandang buruk ternyata ada hal baik yang didapat dari bermain game salah satunya mampu mengasah kemampuan otak.

Hal ini tergantung dari jenis game apa yang dimainkan. Game seperti memecahkan masalah dan membuat strategi akan menuntut otak untuk berpikir.

Namun, meskipun ada dampak baiknya sudah seharusnya bermain game ada batasan waktu khususnya bagi anak-anak yang masih sekolah.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x