PR PANGANDARAN - Eko Yulianto, Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI menanggapi soal prediksi tsunami setinggi 20 meter di bagian selatan Pulau Jawa.
Eko menuturkan jika hal serupa kerap dikemukakan beberapa tahun yang lalu oleh beberapa orang peneliti.
Bahkan sejak 2008 oleh MccAffrey tentang potensi gempa dan tsunami di jalur subduksi selatan Jawa.
Baca Juga: Nadiem Persilahkan Guru dan Siswa Komplain ke Kepala Sekolah Jika Tak Dapat Kuota Gratis
Sehingga, penelitian yang diketuai Guru Besar bidang Seismologi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Sri Widiyantoro itu perlu disikapi dengan tenang dan penuh kehati-hatian.
Sebagaiman diberitakan situs resmi LIPI, gempa dan tsunami raksasa akan terjadi secara berulang di jalur-jalur tunjaman lempeng.
Eko Yulianto mengatakan, tiap jalur lempeng tersebut memiliki masa perulangan mulai dari ratusan sampai ribuan tahun lamanya.
Baca Juga: Ini Pesan Kang Emil saat HUT Bandung ke-210, Jabar Tangkap Aliran Investasi dari Tiongkok!
"Gempa dan tsunami raksasa akan terus berulang terjadi. Tiap-tiap jalur memiliki waktu perulangan ratusan hingga ribuan tahun," katanya Eko di Jakarta, Jumat, 25 September 2020.
Tim Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI meneliti tsunami purba sejak 2006 di pantai Lebak, Pangandaran, Cilacap, Kutoarjo, Kulonprogo, dan Pacitan.
Artikel Rekomendasi