Ini Sumber 'Cuan Gede' ala Gojek dan Grab, Ternyata Bukan dari Antar Jemput Penumpang

- 3 Agustus 2020, 17:23 WIB
Goride. (foto: Gojek)**
Goride. (foto: Gojek)** /

PR PANGANDARAN - Aplikasi penyedia jasa layanan transportasi Gojek dan Grab ternyata tidak hanya mendulang profit dari fitur antar penumpang.

Bank investasi Tiongkok, China Renaissance, mengatakan bahwa layanan antar pesan makanan dan dompet digital dapat menjadi layanan yang menghasilkan profit bagi Grab dan Go-Jek.

"Pengiriman makanan online adalah kunci dari profitabilitas. Kami percaya e-wallet dapat menjadi aspek yang paling penting bagi aplikasi super untuk mencapai profitabilitas," kata kedua aplikasi super Asean dilansir dari Tech In Asia, Senin 3 Agustus 2020.

Baca Juga: Kebaya Akad Lesty Sudah Siap oleh Ivan Gunawan, Akankah Segera Naik Pelaminan?

Menurut China Renaissance, dua aplikasi super regional tersebut mendapat skema yang diterapkan Alipay guna mendorong profitabilitas.

Seperti diberitakan wartaekonomi, Alipay dioperasikan oleh raksasa fintech, Ant Group, yang 33 persen sahamnya dimiliki oleh Alibaba.

Perlu diketahui, perusahaan membukukan laba sebelum pajak US$611 juta pada Q1 2020 dan menyumbang 25 perusahan dari laba bersih kuartal pertama yang dilaporkan Alibaba.

Baca Juga: Ponari Dukun Cilik Batu Ajaib Resmi Menikah, Selisih Umur Tak Masalah

"Jika mereka meniru model Alipay, kami pikir keduanya mungkin dapat memanfaatkan basis setoran mereka untuk menawarkan pinjaman dan berpotensi menghasilkan laba," kata laporan itu.

Grab dan Go-Jek, yang diperkirakan masing-masing bernilai US$14 miliar dan US$10 miliar, pada tahun lalu

Keduanya, sama-sama mengincar profitabilitas saat mereka berupaya untuk go public (IPO).

Baca Juga: Anji Disentil Suruh Belajar dari Ariel Noah, Netizen: Trending Mulu dalam Kebodohan apa Tidak Capek

Go-Jek sebelumnya mengatakan akan mendaftar pada 2023 atau 2024, sedangkan Grab mengatakan akan go public setelah mendapat keuntungan tanpa memberikan batas waktu tertentu.

Sementara itu, Go-Jek tahun lalu mengatakan bahwa perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam pengiriman makanan dan bisnis e-wallet.

Sedangkan, fitur antar jemput penumpang disebut belum mendatangkan profit.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah