Kenang Tsunami Banten Desember 2018, Ifan Seventeen 'Seperti Kiamat saat Air Laut Hantam Tubuh Gue'

10 Desember 2020, 14:45 WIB
Ifan Seventeen bersama ketiga mendiang personel band Seventeen. /instagram.com/ifanseventeen

PR PANGANDARAN - Vokalis band Seventeen, Ifan mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya saat Tsunami Tanjung Lesung Banten, 22 Desember 2018 lalu menewaskan sahabat dan istrinya.

Ifan kala itu tengah manggung bersama band Seventeen di acara gathering salah satu perusahaan milik negara. Tiba-tiba saat berada di atas Ifan merasa tempat yang di pijaki-nya maju ke depan.

Namun, suami almarhum Dylan Sahara itu tidak berpikir bahwa pergerakan itu disebabkan oleh tsunami.

Baca Juga: Tanpa Daftar Bisa Dapat BLT Modal Usaha Rp3,5 Juta, Segera Cek NIK KTP di dtks.kemensos.go.id

"Ketika itu gue lagi manggung, gue berpikir aduh nih panggung roboh, sialan panitianya panggung ko bisa roboh gini, pas gue lihat ke bawah kenapa panggung makin roboh dan menimpa penonton yang ada di depan gue, saat itu air laut tiba-tiba menghantam, gue ga inget apa-apa, cuma mikir kayanya ini kiamat atau ga gue mimpi doang," ujarnya.

Setelah menyadari bahwa dirinya berada di dalam laut, Ifan baru mengerti bahwa dirinya dihantam tsunami, sejak saat itulah pikirannya langsung mengarah pada keselamatan sang istri dan sahabat-sahabatnya.

"Setelah gue bernapas kan ya, gue nelen pasir dan minum air laut yang asin, sejak saat itu gue baru tahu, kalau gue dihantam tsunami, pikiran langsung melayang ke Dylan, anak-anak band dan semuanya," jelasnya.

Baca Juga: Demi Dapatkan Uang, YouTuber Ini Tega Biarkan sang Kekasih yang Hamil Muda Mati Kedinginan

Kendati begitu, Ifan tidak ingin menyerah dan terus berjuang mencari jalan keluar dari hantaman air tsunami tersebut.

"Gue berusaha terus berenang sampe dapet posisi yang aman, gue mikir temen-temen gue ke mana, istri gue ke mana, semoga mereka juga bisa selamat, itu cepet banget terjadi sepersekian detik air laut hantam gue," tambahnya.

Seperti diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran.com, sebelumnya, Ifan Seventeen menjelaskan alasan dirinya menghilang selama dua tahun dari dunia hiburan tanah air usai tragedi tsunami Banten pada 22 Desember 2018 lalu.

Baca Juga: Kisah Menyayat Hati Junko Furuta, Diperkosa Lebih dari 400 Kali hingga Tewas Tragis Terbungkus Beton

Sebagaimana diketahui, dalam tragedi tersebut Ifan tidak hanya kehilangan sosok almarhumah sang istri, Dylan Sahara, tapi ia juga harus merelakan kepergian tiga personel band Seventeen, yakni Bani (bass), Herman (gitar) dan Andi (drum).

Kepedihan itu dirasakan Ifan cukup mendalam hingga dirinya mengaku sempat terguncang dan melakukan beragam hal aneh.

Kepada Ussy dan Andhika, Ifan Seventeen mengaku tidak mudah baginya menerima kenyataan bahwa ketiga sahabat dan istri tercintanya di panggil dalam tragedi tsunami tersebut.

Baca Juga: Ade Namnung hingga Melisha Sidabutar, Deretan Artis Ini Meninggal Dunia karena Sakit Jantung

Sehari selepas kepergian ketiga sahabat dan istri tercinta, Ifan berdoa kepada Allah Swt, dia meminta agar sang Maha Pencipta menguatkan dirinya. Hal itu dilakukan karena Ifan merasa manusia mempunyai batas kemampuan menghadapi cobaan.

Lebih lanjut, Ifan mengatakan kepada Ussy dan Andika bahwa hidupnya saat itu dipenuhi dengan ketakutan, oleh karena itu Ifan menyebut bahwa hanya doa yang memberinya kekuatan.

Sejak saat itu Ifan berpikir, jika dirinya kehilangan kesadaran atau gila, maka siapa orang yang bakal mengindentifikasi korban kala itu. Perlu diketahui, vokalis band Seventeen ini harus mengidentifikasi satu persatu korban untuk dibawa pulang ke kediamannya masing-masing.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Gedung Kemensos Terbakar Usai Mensos Juliari Terjerat Korupsi? Ini Faktanya

"Yang gue lakuin saat ini hanya berdoa, semoga gue jangan sampai gila, kalau semisal gue gila, siapa yang akan mengidentifikasi jenazah besok, karena itu gue berharap Tuhan meningkatkan kemampuan penerimaan gue," ujarnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari YouTube Ussy Andhika Official.

Selanjutnya, lelaki yang miliki saudara kembar itu menjelaskan bahwa proses healing yang berlangsung selama 2 tahun karena dirinya enggan melawan rasa depresi itu.

"Gue kan dikasih tahu saat kita lagi terpuruk, depresi, maka biarin hal-hal aneh terjadi pada kita, mangkanya itu gue lama banget proses healing. Karena gue ga melawan rasa depresi gue, misal ketika gue pengen tidur seharian oke gue bakal tidur seharian," jelasnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, Pisces, Kamis 10 Desember 2020: Takdir Cinta hingga Tips Sehat

Pria yang kini mulai menjalani solo karier dengan tetap memakai nama belakang Seventeen itu juga mengatakan bahwa kini dirinya ingin semua masyarakat mengetahui bahwa Seventeen tidak menghilang.

"Gue bisa aja kaya Anji atau Giring pakai nama sendiri, tapi gue pengen nama Seventeen tetap ada, biar terus melekat seiring perjalanan karier gue ke depannya, gue mau semua masih bisa merayakan karya almarhum teman gue, setiap gue nyanyi, ini persembahan buat mereka yang di atas," tuturnya.***

 

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler