PR PANGANDARAN - Sutradara terkenal Hanung Bramantyo baru-baru ini mengaku bahwa ia memiliki darah Tionghoa yang berasal dari ibunya, Mulyani Salim yang selama ini selalu tampil dengan budaya Jawa kental, seperti sengaja sembunyikan fakta rahasia itu.
Hal ini diungkapkan Hanung Bramantyo kepada Catatan Najwa dalam kanal Youtube Najwa Shihab, bahwa budaya Jawa yang selalu tampil dalam kesehariannya serupa 'kedok' yang dibuat ibunya untuk sembunyikan darah Tionghoa dari kakeknya.
Ini dimulai saat Deddy Corbuzier yang hadir dalam program itu merasa heran dengan pengakuan Hanung Bramantyo yang menyebut sembunyikan darah Tionghoa, karena ia selalu tampil dengan budaya Jawa khas Yogyakarta.
"Hanung mah ga ada cina-cinanya, bohong dia tuh, dia penyelundup," celoteh Deddy Corbuzier memantik Hanung Bramantyo untuk menceritakan fakta rahasianya itu.
Baca Juga: Perankan Andin di Ikatan Cinta, Gaya Amanda Manopo Pakai Anting Sebelah Jadi Sorotan
Pada akhirnya, kepada Najwa Shihab yang menjadi pembawa acara saat itu pun mengalir cerita yang selama ini bak terkubur rapat-rapat.
Hanung pun mengklaim baru mengetahui hal yang ibunya sembunyikan itu saat baru menikah, bahwa ibunya memiliki nama Cina yang menunjukkan keaslian darah Tionghoa.
"Jadi sebetulnya karena ibuku memang menutupi banget bahwa dia itu cina, bahkan aku baru tau ibuku punya nama cina itu pada saat aku sudah menikah," ungkap suami dari Zaskia Adya Mecca tersebut.
Baca Juga: Babi Lebih Cerdas daripada Anjing, Peneliti AS: Bisa Bermain Video Game Pakai Joystick
Usut punya usut, terungkap bahwa alasan selalu sembunyikan darah Tionghoa karena ayah dari ibunya, berarti kakek Hanung Bramantyo juga menutupi hal itu, seperti warisan yang selalu tertutup.
"Jadi dia menutupi, karena warisannya, ayahnya yang cina juga menutupi. Jadi dia berusaha untuk membuat dirinya itu menjadi Jawa,"
Terbukti, Hanung mengungkap ibunya sembunyikan darah Tionghoa dengan tampil dalam pernak-pernik budaya Jawa melekat di dirinya, seperti rumah Joglo khas Jawa, alat musik Gamelan khas Jawa, dan perkumpulan seni Karawitan yang juga Jawa.
"Dengan cara dia membuat rumahnya itu Joglo Jawa, terus kemudian di rumahnya itu ada gamelan, terus dia memiliki perkumpulan-perkumpulan karawitan."
Menelisik lebih dalam lagi, terungkap pernyataan Hanung Bramantyo yang punya kakek seorang pemilik salah satu bioskop di Tegal pada masanya, sehingga jiwa seni yang dikembangkan pun ke arah Jawa.
"Waktu itu kakek saya tinggal di Tegal, bahkan kakek saya punya bioskop di Tegal, jadi sangat seniman sekali. Concern ke Jawa."
Bahkan, bahasa Cina yang menjadi kebisaan kakeknya hanya tersimpan begitu saja, karena dia tidak mau ajari bahasa Cina itu kepada keturunannya, hanya agar tidak disebut orang Cina.
"Jadi kakek saya itu tidak mau disebut orang Cina, kemudian anak-anaknya tidak ada yang diajari berbahasa Cina. Padahal dia bisa tiga bahasa, bahasa Inggris bahasa Jawa dan bahasa Cina."
Baca Juga: Jumlah Hari Puasa Rajab dan Pahalanya, Jika Anda Puasa 7 Hari Maka Ditutup Baginya 7 Pintu Neraka
Dengan demikian, upaya ibunya sembunyikan darah Tionghoa selama puluhan tahun itu, adalah bersumber dari kakeknya yang sudah sengaja memutus hubungan dengan segala sesuatu tentang Cina, beriringan dengan kondisi politik masa itu yang juga sedang memanas menyinggung Cina di daerah, termasuk Tegal.
"Jadi kakek yang sengaja memutus hubungan kecinaan itu, karena memang kondisi politik saat itu sedang memanas sekali, terutama di daerah di Tegal," pungkas Hanung mengakhiri penjelasannya.***