PR PANGANDARAN – Kritik pedas dilontarkan Deddy Corbuzier, yang geram melihat sebagian orang menjadikan agama sebagai alat pemecah belah dan penyebar kebencian.
Sebelum masuk Islam, Deddy Corbuzier berkata bahwa dirinya pernah di dicap kafir oleh seorang pemuka agama.
Hal ini sangat disayangkan, karena apa yang Deddy Corbuzier terima saat pertama masuk Islam adalah ajaran cinta kasih dan Akhlak.
“Saya tuh dulu pernah di kafirkan oleh pemuka agama, dibikang acara saya jangan ditonton karena saya kafir, ini ajaran seperti apa?” ujar Deddy Corbuzier.
“Waah digaung-gaungkan kata-kata kafir ini, sedangkan orang yang ngomong masih pake maikrofon buatan kafir,” sambungnya.
Kritikan ini dia lontarkan melalui podcast di YouTube Deddy Corbuzier pada 31 Maret 2021.
Ucapannya ini menyusul adanya kegiatan terorisme seorang perempuan berinisial ZA, menembak pasukan polisi di Mabes Polri secara membabi buta.
Banyak orang yang mengutuk keras kejadian tersebut, begitu pula dengan Deddy Corbuzier.
Akan tetapi, pria berusia 44 tahun ini lebih mengkritik kepada orang-orang yang menjadikan agama sebagai alat penyebar kebencian dengan terkait persepsi.
Deddy Corbuzier menyoroti sebagian pihak di Indonesia yang mengatakan bahwa terorisme itu tidak punya agamanya.
Menurutnya, seorang teroris pasti memiliki kepercayaan atas sesuatu tindakan, dan apa yang akan di dapat jika tindakan tersebut dilakukan.
“Ketika seorang teroris meledakan atau menembak orang dengan menggunakan kata-kata yang ada agamanya. Ketika dia (ZA) percaya bahwa 72 bidadari menunggu dia di surga, ya artinya di percaya terhadap sebuah kepercayaan, jadi ada agamanya,” ujar Deddy Corbuzier.
Akan tetapi, yang ingin ditekankan oleh Deddy Corbuzier di sini adalah Islam bukanlah kepercayaan yang mengajarkan kebencian.
“Udah gak masuk akal orang-orang yang mengkafir-kafirkan orang ini cuma ngadu domba, bikin perpecahan. Saya juga ga ngerti siapa yang nyuruh dan ajaran seperti apa. Karena ketika saya masuk muslim yang diajarkan adalah agama Islam itu cinta kasih adanya akhlak, itu terhadap semua ciptaan Allah,” ujarnya.
Menurutnya, jika kita terus mengkafirkan seseorang hanya karena perbedaan kepercayaan itu secara tidak langsung akan menimbulkan kebencian dan perpecahan.
“Ini secara tidak langsung membuat orang membenci orang dengan agama yang berbeda, sedangkan agama islam tidak mengajarkan itu. kalau benar, agama Islam itu cinta kasih dan akhlak,” tegasnya.
Pesan yang dapat diambil dari ucapan Deddy Corbuzier adalah setiap orang berhak memiliki kepercayaan masing-masing, tanpa mengarahkan kepada kebencian.
Deddy Corbuzier pun mengutuk keras, bagi orang-orang yang menjadikan agama sebagai alat penyebar kebencian dan perpecahan.***