PR PANGANDARAN - Seorang aktivis di Gaza sempat meminta Deddy Corbuzier untuk lebih kritis pada perang di Palestina.
Deddy Corbuzier yang memiliki pemikiran kritis dan banyaknya followers, diminta menyuarakan keadaan Palestina saat ini.
Menanggapi hal itu, Deddy Corbuzier berkata bahwa dirinya tidak ingin gegabah dalam membahas serangan di Palestina.
"Tapi bicara terlalu cepat bisa menjadi sebuah kebodohan," ujar Deddy Corbuzier dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Instagram Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier menjelaskan bahwa setiap insiden, selalu dibahasnya bersama seseorang yang kompeten terhadap masalah yang akan dibahas.
Seperti saat dirinya membahas kasus teroris, Deddy Corbuzier berdiskusi bersama BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia).
Baca Juga: Aldi Taher Putus Urat Malu Hina Rigen Penjilat, Deddy Corbuzier: Acara TV Dia Lebih Banyak!
Juga seperti saat membahas tenggelamnya KRI Nanggala, Deddy Corbuzier berdiskusi dengan orang yang kompeten akan hal tersebut.
"Peristiwa di luar Indonesia yg saya pribadi harus belajar banyak," ujar Deddy Corbuzier.
Begitu pun soal Palestina, Deddy Corbuzier memilih untuk lebih berhati-hati serta untuk menyampaikan info yang lebih akurat dengan menghadirkan narasumber yang kompeten.
"Lebih baik saya bicara bersama orang yang benar (kompeten)," ujarnya.
Deddy Corbuzier pun menegaskan bahwa dirinya saat ini sedang berusaha mengajak Duta Besar Palestina untuk datang ke podcastnya.
Sembari menunggu kedatangan Duta Besar Palestina, Deddy Corbuzier mengatakan bahwa dirinya akan membela negaranya.
Diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran.com sebelumnya, seorang aktivis di Gaza, Muhammad Husein meminta Deddy Corbuzier untuk lebih bersuara bagi Palestina.
Husein pun mengatakan bahwa memilih diam dan menutup mata atas perang di Palestina adalah tindakan kejahatan.***