PR PANGANDARAN - Baru-baru ini, dr. Tirta kembali menyoroti situasi Covid-19 di Indonesia yang belum pulih.
dr. Tirta mengungkapkan bahwa banyak tenaga kesehatan (nakes) yang mengungkapkan kondisi rumah sakit penuh dan oksigen menipis akibat Covid-19 ini.
Selain soal rumah sakit penuh dan oksigen menipis, dr. Tirta menyinggung soal adanya rem darurat Covid-19 yang dilakukan pemerintah.
Baca Juga: Zodiak Libra, Scorpio, dan Sagitarius Rabu, 20 Juni 2021: Hari yang Baik untuk Manjakan Pasangan
Di Indonesia, beberapa hari ini kasus positif Covid-19 pun berkisar lebih dari 20 ribu setiap hari.
Hal ini membuat fasilitas kesehatan seperti rumah sakit kewalahan karena Instalasi Gawat Darurat penuh.
Hal ini setidaknya terjadi di ibukota Jakarta. Banyaknya pasien Covid-19 menyebabkan banyak pasien yang tak bisa mendapatkan penanganan IGD dengan layak.
Baru-baru ini, nakes hingga netizen mengungkapkan bagagiamana gentingnya situasi kesehatan Indonesia.
Ada yang berkisah bahwa teman atau kerabatnya yang kecelakaan tapi tak bisa mendapat pertolongan kerena penuh.
Lain lagi dengan cerita nakes yang sudah kelelahan secara fisik dan mental karena kewalahan.
Baca Juga: Ada Ancaman di Seoul, Pasukan Khusus Korea Selatan Adakan Latihan Hadapi Serangan Drone
IGD rumah sakit yang penuh dan oksigen yang menipis membuka potensi banyaknya pasien yang tak bisa tertangani.
Rem darurat pun diperljkan karena jika tak ditarik, situasi akan memperburuk hingga rumah sakit terancam kolaps.
Mengenai hal ini, dr. Tirta menyebut bahwa dirinya tak kaget jika tiba-tiba rem darurat ditarik secara tiba-tiba karena situasi memburuk.
"Melihat cuitan temen2 nakes di jakarta, igd penuh, oksigen menipis, ga kaget kalau ada kemungkinan tiba2 rem darurat ditarik," uujarnya sebagaiman PikiranRakyat-Pangandaran.dom kutip dari @tirta_hudhi pada Rabu, 30 Juni 2021.
Meski rem darurat ini menandai betapa buruknya situasi Covid-19 di Jakarta, hal ini memiliki dampak positif.
Jika rem darurat ditarik di ibukota, hal ini pun segera dilaksanakan di daerah-daerah lain sehingga penyebaran Covid-19 bisa dihambat.
"Jika jakarta melakukan A. Otomatis daerah lain yg "darurat" akan mengikuti dan melakukan A juga," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia pun seolah memprediksi apa yang akan terjadi satu minggu ke depan terkait hal ini.
"Mari kita lihat dalam 5-6 hari ke depan," ujarnya menandaskan.***