Network
PR PANGANDARAN - Penyanyi Karen Pooreo tak kuat menahan tangis, untuk pertama kalinya ia merayakan Natal tanpa kehadiran sang buah hati.
Penyanyi jebolan Indonesia Idol pada 2004 itu mengaku sangat sedih dan terpukul mengingat Hari Natal merupakan hari bahagia anaknya selain hari ulang tahunnya.
"Sedih sekali apalagi ini Natal hari bahagia juga buat Zefi selain hari ulang tahunnya," ungkap Karen yang dikutip dari tayangan YouTube oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com pada 25 Desember 2020.
Baca Juga: Terbanyak Selama 90 Tahun, Australia Catat Jumlah Serangan Hiu Mematikan Tertinggi di 2020
Karen mengungkapkan anaknya sangat hafal jika Hari Natal ia sering mendapat kado dari semua orang dan selalu menantikan Hari yang bahagia ini.
"Sedih banget Natal pertama tanpa dia, bener-bener sentimental sekali buat saya," ungkap Karen menangis berlinang air mata.
Lebih lanjut, Karen meyakini kini anaknya pun telah bahagia di surga, dan merayakan Natal juga disana dan diberi kado yang terbaik oleh Tuhan.
Baca Juga: Bagikan Rp7,1 Miliar saat Natal, Cuitan Kim Kardashian Diserbu Kisah Menyayat Hati Warga AS
"Tapi yang pasti dia sudah di surga, sudah Natal yang paling meriah disana dikasih kado yang terbagus sama Tuhan," kata Karen masih dalam keadaan menangis.
Mengingat anaknya yang belum mendapat keadilan secara jelas, Karen berharap keadilan bisa segera didaptkan oleh anaknya.
Karen pun telah mendatangi kepolisian untuk menindaklanjuti proses hukum demi anaknya, mengingat kasus ini sudah terlalu lama yakni sekira 10 bulan.
Baca Juga: Dapat Lelucon Natal dari Agensi, Lucunya Seohyun SNSD hingga Song Kang Dapat Hadiah 'Tak Berguna'
Sebagai informasi, putri Karen Pooroe dan Arya Satria Claproth yang jatuh dari balkon lantai 6 apartemen.
Menurut polisi, dari hasil autopsi ada patah sendi pada tubuh Zefania Carina, anak semata wayang Karen. Pihak Arya Satria Claproth memastikan anaknya meninggal dunia bukan karena pembunuhan.
Namun, masyarakat berpikir negatif kepada Arya Satria Claproth. Apalagi, pihak Karen Pooroe sempat mengatakan hal-hal yang menggiring opini masyarakat untuk berpikiran buruk kepada kliennya.
***
Artikel Rekomendasi