Deddy Corbuzier Beberkan Alasan Berhenti Jadi Pesulap: Azka Lebih Nempel ke Saya Jadi...

- 28 Desember 2020, 07:00 WIB
Deddy Corbuzier
Deddy Corbuzier /Instagram/@mastercorbuzier

PR PANGANDARAN – Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau yang lebih dikenal sebagai Deddy Corbuzier mulanya dikenal sebagai seorang mentalis.

Namun, dia memilih berhenti setelah mendapatkan banyak penghargaan baik secara nasional maupun internasional.

Menurut pengakuannya, dia memilih berhenti menjadi pesulap karena anak semata wayangnya Azka yang selama ini tinggal bersamanya.

Baca Juga: Terkubur dalam Letusan Gunung Api, Arkeolog Temukan Jejak Makanan Jalanan Kuno Berusia 2.000 Tahun

Pada saat itu setelah mendapatkan penghargaan internasional, Deddy mendapatkan kontrak di Las Vegas, Amerika Serikat tapi dia menolak tawaran tersebut.

“Azka itu lebih nempel ke saya. Saya pada saat itu mikir apakah saya ke Vegas yang satu hari empat kali show dan anak saya di sana, is it good for him or not? Jadi pada saat itu dilema,” ucap Deddy Corbuzier saat hadir di Talk Show TvOne dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com pada Senin, 28 Desember 2020.

Deddy mengaku dilema besar, dia bingung apakah harus meraih mimpinya atau membantu Azka mencari jati dirinya dengan tetap tinggal di Indonesia.

Baca Juga: Tak Hanya Inggris, Ini Deretan Negara yang Telah Melaporkan Mutasi Baru Covid-19 Lebih Menular

“Saat malam-malam, Azka sudah tidur, saya mikir ‘Wah ini nggak akan pernah selesai’. Terus saya taruh foto saya (di media sosial) lagi megang award terus saya bilang ‘i quit’,” ujarnya.

Saat memutuskan untuk berhenti jadi pesulap semua peralatannya untuk tampil dia hancurkan sehingga stafnya banyak yang menangis.

Hal itu dia lakukan agar tidak muncul keinginan untuk kembali lagi menjadi pesulap. Sekarang, Deddy Corbuzier dikenal sebagai salah satu YouTuber sukses di Indonesia.

Baca Juga: Masih Ingat Jessica ‘Sianida’? Intip Sel Mewah yang Ditempatinya sebagai Pelaku Pembunuhan Berencana

Dia memaparkan alasan membuat ‘Close the Door’ agar lebih bisa berkreasi dibandingkan di TV yang banyak batasannya.

“Pertama idealis iya. Enggak bohong apakah itu ada duitnya dan bisa menghasilkan uang, dan gua melakukan itu karena uang, iya juga,” paparnya.

“Tapi secara idealisme, kenapa saya buat karena saya merasa bahwa sebenarnya ‘i can do more’. Hanya saja ada hal-hal yang membatasi, kalau di TV ada KPI,” lanjutnya.

Baca Juga: Bocah 2 Tahun Alami Penyakit Kulit, Ternyata Akibat Dicabuli Ayah Kandungnya Sendiri

“Akhirnya banyak pertanyaan-pertanyaan yang mungkin tidak dilontarkan padahal kepingin nanya, di situlah munculnya Close the Door,” pungkasnya.

 

***

Editor: Nur Annisa

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x