Pandemi, Kriteria Idol K-Pop Ini Bisa Bertahan di Tahun 2021 Menurut Ahli Antropologi

- 3 Januari 2021, 19:00 WIB
Penampilan Super Junior di SMTOWN LIVE Culture Humanity
Penampilan Super Junior di SMTOWN LIVE Culture Humanity /Tangkap layar kanal Youtube SM TOWN

"Dari awal 2000-an ketika Clon dan NRG mulai berkembang hingga pertengahan hingga akhir 2000-an ketika BIGBANG dan Super Junior mendapatkan popularitas, hingga baru-baru ini ketika BTS menjadi terkenal, semua orang terus bertanya apakah K-pop akan bertahan,

"Mengingat industrinya tetap kuat selama dua dekade terakhir meskipun ada keraguan, saya pikir K-pop akan menjadi lebih sukses di masa depan," tuturnya.

Baca Juga: Dramatis, Peselancar Australia Selamatkan Nyawa Wanita, Wright: Pegang Birku!

Menurut Gyu-tag, kini para musisi K-pop berhasil menarik minat para generasi muda untuk menyaksikan konten daring mereka melalui sosial media atau akun Youtube mereka.

Kini mereka bukan hanya dapat melakukan penampilan musik, tetapi juga melakukan siaran makan atau mukbang, unboxing album sembari berinteraksi dengan penonton melalui kolom komentar.

"K-pop dan platform-nya, seperti Twitter, saling bergantung. Twitter Korea mengakui K-pop adalah faktor utama dalam menghidupkan kembali popularitas platform. Penggemar mengunggah kreasi mereka seperti video reaksi, parodi, koreografi tari, dan cover lagu," tutur Gyu-tag.

Baca Juga: WhatsApp Pecahkan Rekor 1,4 Miliar Panggilan Suara dan Video Selama Pergantian Tahun

BTS dengan konser daring "BTS Map of the Soul ON: E" pada Oktober lalu berhasil menjual lebih dari 993.000 tiket, menjadi konser virtual terlaris dengan perkiraan keuntungan lebih dari 50 miliar won atau setara Rp639 miliar.

K-pop juga mempercepat ekspansinya ke media lain, seperti dokumenter dan film. BLACKPINK misalnya, yang menghadirkan film dokumenter "BLACKPINK: Light Up The Sky" sementara grup rookie P1Harmony memulai debutnya melalui film "P1H: A New World Begins."

Untuk tahun 2021, Gyu-tag memprediksi K-pop akan melambung ke level tertinggi baru karena para artis dan label tidak takut pada perubahan dan tertarik untuk membuat konten baru dengan memanfaatkan tren media, mode dan budaya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Korean Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah