Kak Seto Fokus ke Gempi Soal Kasus Gisel, Minta Gading Pisahkan Sementara Gempi dari Media Sosial

- 6 Januari 2021, 12:31 WIB
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi. /Instagram.com/@kaksetosahabatanak

PR PANGANDARAN - Psikolog dan sahabat anak, Kak Seto kembali memberikan masukan terkait masalah yang menerpa Gisella Anastasia dan juga Michael Yokinobu Defretes (Nobu).

Gisel dan Nobu, diketahui terjerat kasus video syur yang dibuat pada tahun 2017 lalu. Video tersebut tersebar ke publik pada awal November 2020. 

Hal itu menjadi perhatian banyak publik dan pada akhirnya, polisi melakukan penyelidikan. Hasil dari penyelidikan, keduanya ditetapkan sebagai tersangka pada kasus video syur tersebut.
 
Baca Juga: Misteri Hilangnya Jack Ma Terungkap, Ternyata Ini yang Dilakukan Pemerintah Tiongkok

Diketahui, Gisel mempunyai satu anak yang bernama Gempita Nora Marten hasil buah cinta pernikahan dengan mantan suaminya, Gading Marten.

Terkait kasus itu, Kak Seto memfokuskan pandangannya terhadap Gempita. Sebagaimana profesinya, Kak Seto sangat memperhatikan kodisi Gempita demi masa depan dan tumbuh kembang anak itu.

Ia juga meminta kepada semua pihak agar masalah tersebut tidak terlalu di besar-besarkan.

"Saya mohon karena ini juga menyangkut terkait adanya seorang anak jadi jangan sampai terlalu terlalu di dramatisasi karena sang Ibu udah minta maaf, sudah menjalani proses hukum ya dan kalau sampai di pidana itu jadi upaya dari sebuah pertanggungjawaban atas perilaku beliau," kata Kak Seto kepada wartawan yang dikutip Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari tayangan kanal Youtube pada Selasa, 5 Januari 2021. 
 

Kak Seto menyarankan agar Gempita dijauhkan dari media sosial, karena saat ini sedang gencar-gencarnya informasi terkait kasus tersebut.

"Jadi mohon untuk sementara ini dipisahkan dari media sosial dulu mungkin," ujar Kak Seto.

"Kita juga memikirkan anak terkait masalah itu sampai nanti. Jangan sampai nanti setelah bertumbuh besar dan bertemu dengan teman-temannya nanti dijadikan bahan hujatan atau bullying. 'ya wah ini ibunya begini-begini'," kata Kak Seto menambahkan.

 
Namun, menurutnya semua hal itu dapat diminimalisir. 
Jika ditangani dengan baik maka tidak akan terjadi hal yang tak diinginkan.

"Kalau ini tidak ada treatment psikologis baik dari keluarga atau oleh profesional memang bisa berdampak negatif ya. Akhirnya tidak percaya diri dan bersikap negatif pada orang tuanya dan seterusnya," kata Kak Seto.

Selain itu menurutnya, untuk saat ini Gempita harus diberikan waktu serta suasana yang gembira yang mampu diciptakan oleh orang tuanya, entah ayah ataupun ibunya.

"Ya untuk sementara ini apakah bersama ayah ataupun ibunya, ciptakan suasana gembira seperti, bernyanyi, mendongeng atau apa loncat-loncat dan sebagainya jadi supaya tetap sibuk dengan dunianya, asik sebagai seorang anak," ujar Kak Seto menambahkan.

 
Lebih lanjut, Ia juga menyampaikan jika suatu saat sang ibu harus menjalani proses hukum, ia menyarankan agar hak asuh dialihkan kepada ayahnya. Kak Seto juga menilai, bahwa hubungan di antara keduanya baik-baik saja maka akan terjadi kerjasama yang baik antara kedua pihak.

"Ya kalau misalnya nanti sang bunda harus berada di lembaga pemasyarakatan. Maka kalau bisa, dialihkan kepada sang ayah. Saya rasa juga komunikasi antara dua pihak cukup baik dan saya kira juga bisa bekerja sama dengan baik yang penting jangan ada kesan memperebutkan hak asuh," ujarnya.*** 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah