"Tapi gue juga harus bilang terima kasih untuk dunia entertainment, karena gue bisa seperti sekarang soalnya gue orangnya tertutup banget dan nggak bisa sama orang banyak," katanya.
Baca Juga: Berdiri Sejak 1984, Plaza Hotel Mewah Milik Donald Trump Dihancurkan, Ada Apa?
"Tapi gue sukanya karya gue itu disukai banyak orang karena kan yang validasi karya lo itu dari orang lain kan," kata dia menambahkan.
Lebih lanjut, Bams menegaskan bahwa dirinya tak lantas menghilangkan minatnya dalam bermusik. Ia mengatakan bahwa saat ini telah tersedia platform lain untuk mengekspresikan atau mempersembahkan karyanya.
"Gue bukan kehilangan minat untuk bernyanyi atau menulis tapi gue kehilangan industri-industri nya, sekarang tiap platform udah punya idola masing-masing kita nggak harus berada di TV untuk memvalidasi ketenaran," katanya.
Baca Juga: 'Bumi dalam Bahaya Besar', Bill Gates Minta Manusia Mulai Makan Sapi Sintetis
Ia pun menyoroti fenomena yang terjadi terkait perbandingan artis atau musisi industri dengan independen. Bams mengatakan jika saat ini musisi indipenden atau indie bisa lebih banyak menghasilkan daripada musisi industri.
"Ada artis mainstream tiketnya pun kejual nggak banyak padahal tiketnya Rp5.000. Terus indie bisa lebih banyak padahal harga tiketnya Rp75.000. Indie sekarang dia lebih bisa nyari duit sih dengan kondisi sekarang," kata Bams.***
Artikel Rekomendasi