Bahkan mereka memiliki joki untuk menjemput dan mengantarkan pelanggan mereka.
“Dengan sudah ada peran masing-masing, ada joki, ada yang mengantar langsung ke situ. Ada mucikari dan ada korban.” Ujarnya.
Dari keterangan yang sudah digali, bisnis haram tersebut sudah dilakukan kurang lebih selama tiga bulan.
Akan tetapi, kepolisan masih akan mendalami hal tersebut dengan jejak digital dari aplikasi yang digunakan.
Baca Juga: Lihat Kisruhnya Lamaran Atta-Aurel Soal Kehadiran KD, Azriel Trauma Minta Ini pada Ashanty
Pihak Polda Metro Jaya menyataka bahwa dalam waktu sehari, korban bisa saja melayani lebih dari satu kali.
Selain pendalaman siapa saja para komplotan ini, pihak kepolisan juga akan mendalami modus perekrutan mereka.
“Ada yang dipacari, ada yang memang ditawarkan kerjaan. Sehingga korban-korban anak dibawah umur ini mau untuk melakukan,” jelasnya.
Baca Juga: Pasha Ungu Mengidap OCD? Akui Terobsesi pada Kerapihan Rumah hingga Tak Bisa Tidur Nyenyak
Artikel Rekomendasi