Sebut Polisi dan TNI Rentan Jadi Teroris, Ustaz Sofyan Tsauri: Paham dan Ideologi ini Tidak Memandang

- 6 April 2021, 21:30 WIB
Sebut Polisi dan TNI Rentan Jadi Teroris, Ustaz Sofyan Tsauri: Paham dan Ideologi ini Tidak Memandang
Sebut Polisi dan TNI Rentan Jadi Teroris, Ustaz Sofyan Tsauri: Paham dan Ideologi ini Tidak Memandang /YouTube tvOne News

PR PANGANDARAN – Ustaz Sofyan Tsauri merupakan mantan polisi yang mengabdi kepada negara selama 13 tahun yang akhirnya menjadi teroris dan dihukum penjara selama 6 tahun usai mendapatkan remisi.

Kepada Deddy Corbuzier, Ustaz Sofyan Tsauri mengungkapkan bahwa berawal dari paham radikalisme dan intoleransi, siapa pun bisa menjadi teroris termasuk para TNI dan polisi.

Sebab, mereka para teroris sudah pasti memiliki paham radikalisme dan intoleransi walaupun mereka yang memiliki paham tersebut belum tentu menjadi teroris. Namun, dari paham itulah, Ustaz Sofyan Tsauri mengungkapkan, teroris itu ada.

Baca Juga: Spoiler 'River Where the Moon Rises' Episode 16: Makin Sengit, Pyeonggang dan Go Geon Terlibat Adu Pedang

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Selasa, 6 April 2021, Ustaz Sofyan Tsauri kemudian membeberkan bukti para aparat negara yang pernah terpengaruh oleh paham radikalisme dan intoleransi.

Berdasarkan data yang ada, ada sejumlah rekan sesama polisi dan TNI yang memang bergabung dalam kelompok teroris.

“Polisi bisa rentan, TNI bisa rentan dan tercatat ternyata kami punya teman-teman Subagyo Kopasus dia terlibat dalam kelompok MIT,” ujarnya.

Baca Juga: Ngaku Pernah Dipelet, Amanda Manopo: Dikasih Makanan Terus Kayak Buat...

Pada tahun 2010, Juli Karsono yang adalah seorang desersi TNI pun tercatat menjadi seorang teroris yang menembak 4 polisi lainnya di Kebumen dan Purworejo.

“Kemudian ada lagi Juli Karsono tahun 2010 dia menembak 4 polisi yang ada di Kebumen dan di Purworejo, 4 polisi ditembak mati,” ujarnya.

Tidak hanya itu saja, pada tahun 2018 juga ada mantan TNI yang menjadi teroris hingga melakukan pengeboman di Surabaya.

Baca Juga: Malam Pertama di Kamar Raja Salman, Aurel dan Atta Halilintar Rela Keluarkan Rp150 Juta Semalam

“Bahkan lalu kemudian ada lagi di Probolinggo ketika kasus kejadian bom Surabaya di gereja pada 2018 itu juga ada mantan eks TNI yang ditembak mati oleh Densus 88,” ujarnya.

Bahkan, ada anggota Reskrim Polwan yang hingga bersedia menjadi pengantin untuk melakukan bom bunuh diri.

“Lalu ada kemarin belum lama 2019-2020 anggota Reskrim Polwan Bripda Nesti dan Rini dan itu juga terpapar dan siap Jadi pengantin bom bunuh diri dan tertangkap di Surabaya dan di Jogja. Ini seorang anggota Polwan,” ujarnya menguraikan.

Baca Juga: Disebut Belum Menerima Aurel, Keluarga Atta Halilintar Diterawang akan Beri Restu Usai Mendapat Cucu

Ini menjadi bukti bahwa paham radikalisme dan intoleransi sangatlah berbahaya karena dapat menyasar kepada siapa pun yang bahkan tidak kita sangka-sangka sebelumnya.

“Ini mengkhawatirkan kita sebenarnya bahwa ini masif, bahaya ekstremisme ini masih menyasar kepada siapa saja gitu,” ujarnya. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x