Ustaz Sofyan Tsauri Mantan Polisi yang Jadi Teroris Bongkar Fakta Berdasarkan Data

- 6 April 2021, 21:50 WIB
Sofyan Tsauri (kanan) jadi tamu dalam podcast Deddy Corbuzier
Sofyan Tsauri (kanan) jadi tamu dalam podcast Deddy Corbuzier /Tangkapan layar Youtube Deddy Corbuzier

PR PANGANDARAN – Ustaz Sofyan Tsauri bekerja sebagai polisi selama 13 tahun sebelum dirinya beralih menjadi mantan narapidana teroris.

Kepada Deddy Corbuzier, Ustaz Sofyan Tsauri menyebutkan hal mencengangkan bahwa TNI dan polisi sangatlah rentan terpengaruhi paham dan ideologi yang dimiliki para teroris.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Selasa, 6 April 2021, Ustaz Sofyan Tsauri mengungkapkan bahwa paham dan ideologi yang dimiliki para teroris tidak pernah memandang latar belakang seseorang. Bahkan, disebutkan, para TNI dan Polisi pun ada yang sampai menjadi teroris.

Baca Juga: Spoiler 'River Where the Moon Rises' Episode 16: Makin Sengit, Pyeonggang dan Go Geon Terlibat Adu Pedang

Menurut Ustaz Sofyan Tsauri, hal ini dikarenakan paham dan ideologi para teroris yakni radikalisme dan intoleran ini masih sangat masif karena dapat menyasar kepada siapa saja tanpa memandang status sosial, umur, dan latar belakang orang lain.

Bahkan, Ustaz Sofyan Tsauri membeberkan data yang pernah diucapkan oleh Ryamizard yang mengungkapkan bahwa TNI dan Polisi terpengaruhi paham radikalisme dan intoleran ini adalah fakta di lapangan.

“Dan saya mencatat ada beberapa bahkan hasil temuan itu ada Pak Ryamizard yang dulu itu pernah mengatakan bahwa ada 3% di TNI yang mulai terpapar paham-paham intoleran dan radikalisme.

Baca Juga: Ngaku Pernah Dipelet, Amanda Manopo: Dikasih Makanan Terus Kayak Buat...

"Lalu di kepolisian, BIN menemukan data bahwa ada 2%, bahkan 1 dari 10 ASN kita itu juga sudah terpapar, mahasiswa jauh lebih banyak lagi,” ujarnya.

Dengan hal itu, Ustaz Sofyan Tsauri menyimpulkan bahwa pemikiran tentang paham yang radikal dan intoleran itu sangat mengancam walaupun belum sampai menjadi teroris.

“Tetapi harus kita pahami bahwa intoleran dan radikal itu adalah tangga untuk menuju terorisme itu sendiri. Terorisme itu sendiri sudah pasti intoleran dan radikal, tapi intoleran dan radikal belum menjadi teroris,” ujarnya.

Sebab, menurut Ustaz Sofyan Tsauri, mereka yang terpengaruh paham yang radikalisme dan intoleran puncaknya akan sampai melakukan aksi terorisme.

Baca Juga: Malam Pertama di Kamar Raja Salman, Aurel dan Atta Halilintar Rela Keluarkan Rp150 Juta Semalam

“Tetapi, seringkali (paham radikalisme dan intoleran) menjadi bibit dan berkarier dia di sana sampai puncaknya dia melakukan terorisme,” ujar Ustaz Sofyan Tsauri.

Oleh karenanya, para teroris bisa saja mencuci otak siapa saja bahkan para aparat negara sekalipun seperti TNI dan Polri. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah